5 Fakta Pelaku Bom Makassar, dari Pengantin Baru Sampai Operasi Filipina

Senin, 29 Maret 2021 – 19:35 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberikan keterangan terkait bom Makassar di Mapolda Sulsel, Senin (29/3). Foto: Antara/Abd Kadir

jpnn.com, MAKASSAR - Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Merdisyam memastikan dua pelaku bom bunuh diri yang meledak di depan Gereja Katedral Makassar, Minggu (29/3) tewas.

Kedua pelaku merupakan suami istri. Lelaki berinisial LL, perempuan YSR.

BACA JUGA: Pelaku Bom Makassar Tinggalkan Wasiat, Potongan Kepalanya Ditemukan di Atap

Irjen Merdisyam menyebutkan pelaku tidak sempat masuk ke dalam gereja.

Nah, selain kenyataan di atas, awak Fajar juga menghimpun beberapa fakta lainnya, seperti di bawah ini. (ishak/fajar)

BACA JUGA: Menegangkan, Terduga Teroris yang Sedang Berjemur Pakai Sarung Diamankan di Kramat Jati

Fakta pelaku Bom Makassar:

1. Tubuh Hancur

BACA JUGA: Bom Bunuh Diri di Gereja Katedral Makassar Aksi Teror ke-552 di Indonesia

Irjen Merdisyam mengatakan, korban bom bunuh diri yang meninggal dunia itu, kondisi badannya hancur dan beberapa bagian tubuhnya rusak karena ledakan.

Pelaku bom bunuh diri ini tidak sempat masuk ke dalam gereja.

Saat itu, petugas pengamanan gereja sempat menahan pelaku bom bunuh diri di pintu gerbang, saat bersamaan juga proses peribadatan sudah selesai.

“Tidak sempat masuk, karena saat itu pengamanan gereja mencurigai orang yang akan masuk gereja. Ledakannya itu di pintu gerbang dan tidak sempat masuk gereja,” katanya.

2. Pengantin Baru

Kadiv Humas Polri Irjen Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan, pelaku bom bunuh diri merupakan seorang laki-laki dan perempuan. Dari data yang diperoleh keduanya merupakan pasangan suami istri atau pasutri.

“Pelaku pasangan suami istri, baru menikah enam bulan,” kata Argo kepada wartawan, Senin (29/3).

3. Didoktrin 4 Orang

Konon pasutri pelaku bom Makassar ini terpapar radikalisme dari empat orang berinisial AS, SAS, MR, dan AA.

Empat sekawan itu sudah ditangkap oleh Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, mengatakan, empat orang tersebut punya peran yakni memengaruhi LL dan YSR, untuk melakukan bom bunuh diri di gereja tersebut saat para jemaat hendak melakukan ibadah.

“Perannya sama-sama dengan L dan YSR. Mereka dalam satu kelompok kajian di Villa Mutiara, yang kasih doktrin dan persiapan jihad dan berperan membeli bahan alat peledak bom bunuh diri,” kata Jenderal Listyo, di Mapolda Sulsel, Senin (29/3).

4. Tergabung dengan Kelompok JAD

Dari semua yang ditangkap termasuk pengantin bom, mereka adalah kelompok yang tergabung dalam Jamaah Asharut Daulah (JAD) Sulsel, dan pernah terlibat dalam operasi di Dolo, Filipiina pada tahun 2012 silam.

5. Punya Hubungan dengan 19 Terduga Teroris

Selain itu, terduga pelaku ini memilki keterkaitan dengan penangkapan 19 terduga teroris di Kota Makassar, Kabupaten Gowa, dan di Kabupaten Enrekang, pada Januari 2021 lalu.

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Adek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler