5 Hal yang Bikin Film Wiro Sableng Layak Ditunggu

Jumat, 18 Agustus 2017 – 07:01 WIB
Cast Wiro Sableng. Foto: Jawa Pos

jpnn.com - Produksi film Wiro Sableng dimulai Senin mendatang (21/8). Lifelike Pictures sebagai rumah produksi benar-benar serius menggarapnya. Selain menggandeng Fox International Productions, mereka memilih tim yang hebat.

Produser Sheila Timothy juga mengungkapkan bahwa penggarapan dilakukan dengan mendetail. Dia tidak mau diburu waktu.

BACA JUGA: Begini Serunya Pemain Warkop DKI Reborn Ikut Lomba Makan Kerupuk

Jika sesuai jadwal, film akan melalui masa produksi tiga setengah bulan, sebelum tayang tahun depan. Fokus saat ini menggarap satu judul dari rencana tiga film yang disiapkan.

”Kami memang ada plan sekuel, karena intellectual property-nya sangat besar dan sayang jika hanya satu film. Tapi, ini (produksi) untuk satu dulu,” jelas perempuan yang akrab disapa Lala itu ditemui di auditorium Senayan City, Jakarta Pusat, Rabu lalu (16/8).

BACA JUGA: Perankan Wiro Sableng, Vino Bastian Wujudkan Wasiat Ayahnya

Film ini diadaptasi dari novel terpanjang dan terlama di Indonesia, Wiro Sableng. Novel tersebut dibuat mulai 1967 sampai 1995, menghasilkan 185 buku dan ratusan karakter.

BACA JUGA: Ini Dia Daftar Lengkap Para Pemain Film Wiro Sableng 212  

Lala dan tim produksi sepakat untuk membuat produksi film yang sehat dan semua orang yang terlibat tetap memiliki istirahat yang cukup. Ada waktu 20 hari libur. Dalam satu hari, hanya diambil lima sampai tujuh scene. Untuk adegan fighting, sehari satu scene.

Mereka tidak ingin sembarangan dalam membuat film karakter legendaris Indonesia itu. ”Terutama aktor yang melakukan adegan fighting, kami harus memikirkan betul staminanya supaya menghasilkan karya yang bagus,” sambung Angga Dwimas Sasongko yang menjadi sutradara film ini.

Sejak diumumkan pada Februari, tim produksi kerap menggunakan hastag #SiapSableng. Lala menjelaskan, itu merupakan tagline untuk menyemangati tim produksi.

Sebelum pengambilan gambar dimulai, mereka membagi lima hal yang membuat film ini layak ditunggu. Yakni:

 

1. Dimentori ’’Wiro Orisinal”

Herning Sukendro atau Ken Ken menjadi Wiro di serial TV Wiro Sableng mulai 1995 hingga awal 2000-an. Di penggarapan film ini, dia dilibatkan sebagai penasihat. Mendampingi proses produksi, Ken Ken akan memberikan beberapa arahan. Sebab, selain bertahun-tahun menjadi Wiro, dia kenal baik dengan Bastian Tito, penulis novel Wiro Sableng. ”Saya tahu karakter Wiro. Dan, karakter itu bukan punya Ken Ken, melainkan punya masyarakat Indonesia,” ujarnya.

2. Balas Budi Vino

Aktor Vino G. Bastian terpilih sebagai pemeran utama Wiro. Menurut Ken Ken, mendiang Bastian pernah berkata kepadanya bahwa orang yang paling cocok memerankan Pendekar Kapak Maut Naga Geni 212 itu adalah anaknya sendiri, yakni Vino. Mendengar itu, Vino kaget. Dia tidak pernah mendengar cerita tersebut dan baru mengetahuinya Rabu itu. Sejak awal sebelumnya, Vino memang mau bermain dalam film Wiro Sableng. ”Saya ingin membalas jasa ayah yang sudah membesarkan saya lewat (honor) tulisan tentang Wiro,” kata Vino.

Tapi, Vino tak tahu bahwa dirinya yang ditunjuk menjadi Wiro sampai satu minggu sebelum pengumuman pada Februari lalu. ”Sebenarnya dari awal memang maunya Vino, karena dia pasti mengenal Wiro sejak kecil. Tapi, dia selalu menolak, kita diam saja. Dan, seminggu sebelum jumpa pers, dia sudah tidak bisa menolak,” kata Lala, lantas tertawa.

Menurut Ken Ken, Vino sangat layak menjadi Wiro. ”Gayanya sudah slengehan. Tahu kan Mas Vino gimana? Ledekan-ledekannya sudah mirip sama Wiro,” puji Ken Ken.

3. Tim Kece Koreografer

Yayan Ruhian ditunjuk sebagai pembuat koreografi pertarungan berdasar silat Indonesia. Dia bakal bekerja bersama fighting director Chan Man Ching. Anggota tim fighting Jackie Chan itu sudah bergelut di film laga selama 18 tahun, termasuk di film Rumble in the Bronx dan Rush Hours. ”Working with Angga is very good. Everything is good,” katanya.

4. Cast Lengkap

Wiro: Vino G. Bastian

Mahesa Birawa (musuh Wiro): Yayan Ruhian

Sinto Gendeng: Ruth Marini (Best Actress Monoloque Indonesia)

Bidadari Angin Timur (kekasih Wiro): Marsha Timothy

Anggini: Sherina Munaf

Ranaweleng: Marcel Siahaan

Dewa Tuak: Andy/RIF

Bajak Laut Bagaspati: Cecep Arief Rahman

Kalingundil: Dian Sidik

Kakek Segala Tahu: Yayu Unru

Bujang Gila Tapak Sakti: Fariz Alfarizi

Empat berewok dari Goa Sanggreng: Cupink Topan (Seta Inging), Mardi (Pitla Kuning), Habibie (Ketut Ireng), dan Asta (Bergola Wungu).

5. Properti Maksimal

Film ini mengambil setting abad ke-16 dengan genre action, comedy, fantasy. Bagi Angga, ada keleluasaan karena yang digarap adalah dunia fantasi, bukan sejarah murni. Lokasi di Jakarta dan Jawa Barat. Adrianto Sinaga sebagai production designer menyiapkan 350 kostum yang dirancang sejak Januari. Dia juga menggarap properti senjata yang semua inspirasinya sangat Indonesia. Ada 185 senjata. Meski abad ke-16, Angga tidak mau film ini terlihat kuno. Desainer kelas dunia, Tex Saverio, dilibatkan dalam merancang salah satu kostum khusus. (glo/c16/ayi)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tora Bebas, Abimana dan Vino Tambah Semangat


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler