jpnn.com, SIDOARJO - Usia Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali masih sangat muda.
Namun di usianya ke-31 tahun, semangat dan profesionalisme kinerjanya memimpin Sidoarjo sangat mantab.
BACA JUGA: Peserta Forum SDC Sidoarjo Dikukuhkan, Bupati Ahmad Muhdlor Ali Ungkap Sejumlah Harapan
Sejak dilantik pada Februari 2021, alumnus FISIP Universitas Airlangga (Unair) Surabaya itu hingga akhir tahun ini mampu merealisasikan pembangunan infrastruktur jalan strategis nasional dan kabupaten, penambahan layanan kesehatan hingga pendidikan bagi masyarakat.
Berikut karya hebat Gus Muhlor sejak menjabat Bupati Sidoarjo:
BACA JUGA: Bupati Gus Muhdlor Minta ASN Kabupaten Sidoarjo Jaga Netralitas di Pemilu 2024
Pertama, Frontage Road Waru - Buduran
Gus Muhdlor mampu menggelorakan kembali terlaksananya proyek frontage road 9,2 kilometer dari Waru-Buduran.
Pembangunan jalan untuk memperlancar aktivitas warga itu, jadi cita-cita bersama sejak 2013.
BACA JUGA: Selamat, Pemkab Sidoarjo Dinobatkan sebagai Penyalur KUR Terbaik se-Jawa Timur
Namun progres pembangunan frontage road mulai berjalan tahun 2021.
Di era kepemimpinan Gus Muhdlor, progres pembangunannya terus dikejar.
Pembangunan itu dimulai dalam tiga tahap, dalam kurun waktu tiga tahun.
Tahun ini, jalan dari Deltasari-Lingkar Timur selesai 62 persen.
Pembangunan terus dilanjutkan hingga akhir 2023, seluruh frontage road tuntas dari Waru-Buduran.
Kedua, Flyover Aloha, Krian, Tarik
Percepatan realisasi flyover Aloha, flyover di JPL 64 Krian dan JPL 79 Kecamatan Tarik.
Flyover Aloha merupakan proyek strategis nasional yang tercantum dalam Perpes 80/2019.
Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali yang bertanggung jawab dalam pengadaan maupun pemeliharaan infrastruktur jalan tinggal melakukan pelaksanaannya.
Gus Muhdlor mengatakan Pemkab Sidoarjo sudah mempersiapkan pendukungnya demi kelancaran pembangunan jalan layang Aloha tersebut, yakni pelebaran jalan pertigaan Bangah-Aloha.
Rencananya dengan adanya dua lajur baru tersebut diharapkan kemacetan yang timbul dari pembangunan flyover Aloha dapat diminimalisir.
Kemudian, ada pula pembangunan flyover di JPL 64 Jalan Kyai Mojo Kecamatan Krian dan flyover di JPL 79 Desa Kedinding Kecamatan Tarik.
Bupati Gus Muhdlor memastikan proyek tersebut merupakan kerja sama antara pemerintah pusat dengan Pemkab Sidoarjo untuk mengurai kemacetan di perlintasan sebidang kereta api.
Ketiga, Betonisasi Jalan
Pembangunan yang tidak kalah mengubah wajah Sidoarjo, yakni peningkatan jalan dengan betonisasi.
Pembetonan jalan digencarkan karena Sidoarjo Kota Delta, kondisi geografis menyebabkan jalan aspal cepat rusak.
Pada 2021, 25 ruas jalan tuntas dibeton.
Sementara tahun ini, betonisasi dilakukan di 17 titik ruas jalan dengan panjang 21 kilometer, seperti di ruas Tulangan-Prambon, Desa Masangankulon, Kecamatan Sukodono, Desa Pagerngumbuk, Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu dan Desa Buncitan Kecamatan Sedati.
"Saat proyek betonisasi dilakukan, kami memohon maaf aktivitas warga terganggu. Ibarat minum jamu, pahit itu hanya sementara. Manisnya bisa dirasakan seluruh masyarakat Sidoarjo berpuluh tahun lamanya," ungkapnya.
Dirinya optimistis dalam dua tahun ke depan, yakni 2023-2024 ruas jalan kabupaten mayoritas sudah dibeton, terutama jalan dengan trafik kendaraan yang tinggi.
Keempat, RSUD Sidoarjo Barat (SIBAR).
Dalam kurun waktu lima bulan pembangunan di 2021, Gus Muhdlor merealisasikan berdirinya RS tipe C yang berlokasi di Kelurahan Tambak Kemerakan Kecamatan Krian.
Tidak perlu menunggu lama, April 2022 lalu, rumah sakit tersebut mulai operasional dengan menerima pasien rawat jalan.
Kemudian pada grand launching di Agustus, layanan makin lengkap.
RS itu telah memiliki fasilitas instalasi gawat darurat (IGD), rawat inap, klinik spesialis penyakit dalam, klinik spesialis jantung dan pembuluh darah, klinik spesialis bedah umum dan klinik spesialis obstetri dan ginekologi, klinik spesialis bedah tulang serta klinik spesialis anak dan gigi.
Gus Muhdlor berharap dalam waktu kurang dari empat tahun ke depan RS Sibar sudah bisa naik kelas menjadi RS tipe B.
"Kalau RSUD Sidoarjo yang sekarang kelas B dan nanti naik kelas A maka RSUD Sibar 3 tahun atau 4 tahun ke depan harus naik menjadi kelas B," tegasnya.
Tidak hanya RS, poin keempat pembangunan mantab Gus Muhdlor melalui pemerataan layanan kesehatan juga diwujudkan pada penambahan puskesmas.
Adapun ketiga puskesmas tersebut yakni Puskesmas Wonokasian Wonoayu, Puskesmas Tarik 2 dan Puskesmas Tambakrejo Waru.
Sementara pembangunan Puskesmas Urangagung 2 akhir tahun ini dituntaskan. Dengan demikian, Sidoarjo telah memiliki 31 puskesmas.
"Sidoarjo memiliki penduduk terpadat di Jawa Timur setelah Surabaya. Oleh karena itu menambah layanan kesehatan puskesmas merupakan hal yang perlu dilakukan," katanya.
Kelima, Pembangunan SMP baru
Penambahan SMPN 2 Tulangan dan SMPN 2 Prambon.
"SMPN 2 Tulangan hampir tuntas. Sedangkan SMPN 2 Prambon direalisasikan tahun depan," ungkapnya.
Muhdlor berharap dengan penambahan dua sekolah itu, warga sekitar bisa menyekolahkan anaknya-anaknya ke sekolah negeri.
Mereka punya kesempatan lebih besar untuk masuk SMPN dalam jalur zonasi.
Dia mengatakan penambahan sekolah negeri itu jadi program prioritasnya dalam meningkatkan kualitas SDM dengan membangun sarana dan prasarana baru lewat pemerataan pembangunan infrastruktur pendidikan.
"Ke depan beberapa sekolah baru diupayakan, termasuk SMA/SMK dengan berkoordinasi ke Pemprov Jatim," urainya. (mar1/jpnn)
Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi