5 Kecamatan di Pidie Aceh Dilanda Banjir

Sabtu, 27 Januari 2024 – 20:35 WIB
Kondisi kayu terbawa banjir di kawasan Pidie, Kamis (25/1/2024) (ANTARA/HO/Warga)

jpnn.com - BANDA ACEH - Sebanyak lima kecamatan di Kabupaten Pidie, Aceh, dilanda banjir. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pidie menyatakan banjir itu terjadi akibat hujan deras yang melanda kawasan tersebut.

“Pidie sudah diguyur hujan sejak Kamis (25/1), dan membuat lima kecamatan terendam banjir," kata Kepala Pelaksana BPBD Pidie Muhammad Rabiul di Pidie, Sabtu (27/1).

BACA JUGA: 900 Warga Terkena Dampak Banjir di Keramasan Palembang, Segera Dapat Bantuan

Rabiul menyebutkan adapun wilayah yang tergenang banjir, yakni Gampong Jijiem Kecamatan Keumala, Gampong Pante Garot Kecamatan Indra Jaya, Gampong Dayah Meunara Kecamatan Titeu, Gampong Baro Kecamatan Pidie. "Kemudian di wilayah Kecamatan Padang Tiji ada belasan gampong yang mengalami banjir dan tergenang air," ungkapnya.

Rabiul mengatakan bahwa saat ini air sudah mulai surut, tetapi anggota BPBD masih melakukan pemantauan dan update informasi terbaru di lapangan.

BACA JUGA: Tinjau Kawasan Banjir Rob di Pantura, Menko Airlangga Siapkan Strategi Ini

Dia mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan saluran dan badan air lainnya, seperti pembuang utama, sehingga ketika terjadi banjir bisa mempercepat proses penguraian genangan di permukiman.

“Kami juga mengharapkan camat untuk melaporkan setiap kejadian bencana dengan cepat ke Pusdalops BPBD Pidie,“ kata Rabiul.

BACA JUGA: Program Pilar Kesehatan TBIG Bantu Korban Banjir di Riau dan Sumbar

Camat Padang Tiji Asriadi mengatakan banjir di wilayahnya terjadi sejak Kamis lalu karena curah hujan tinggi, sehingga meluapnya air Krueng Paloh dan merendam rumah warga setempat.

“Ketinggian air mencapai hingga 100 sentimeter di atas badan jalan, dan 50 sentimeter masuk ke rumah warga,” katanya.

Adapun desa yang tergenang banjir di antaranya, Siron Paloh, Pasar paloh, Pante Cermen, Meuke gogo, Gle gogo, Cut Paloh, Trieng paloh, Leuhop paloh. Kemudian, desa Capa paloh, Teungoh Drien, Tuha Peudaya, Sukon Peudaya, Mesjid Peudaya, Leun Tanjong, Mesjid Tanjong dan Baro Kunyet.

“Khusus warga dari desa Pantee Cermen, Sukon Peudaya dan Leun Tanjong sempat mengungsi ke mushalla dan balai pengajian, tetapi sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing," kata Asriadi. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler