jpnn.com - Menikah dengan anak mami tidak selalu berdampak buruk.
Pasalnya, penelitian menunjukkan anak laki-laki yang memiliki hubungan yang kuat dengan ibu, lebih sehat secara mental, lebih berempati, dan biasanya memiliki hubungan yang lebih baik dengan wanita.
BACA JUGA: Ini Hukum dan Cara Sunat untuk Wanita
Hanya saja terkadang, suami anak mami cenderung bergantung pada apa kata ibu, dibandingkan dengan pendapat pribadi atau pasangannya. Hal inilah yang terkadang dapat menimbulkan konflik dalam rumah tangga.
Para istri, jangan lantas gundah gulana. Ada beberapa tips untuk menghadapi suami yang terlalu sayang ibunya.
BACA JUGA: Fakta-Fakta Seputar Puncak Kepuasan Wanita, Para Pria Wajib Tahu!
Tips Menghadapi Pasangan Anak Mami
Melansir berbagai sumber, ada beberapa cara mengatasi pasangan yang anak mami agar kehidupan pernikahan tetap harmonis :
1. Tetapkan Batasan
Dikutip dari Very well, suami anak mami mungkin terbiasa dengan ibunya yang selalu melayani setiap kebutuhan dan keinginannya. Namun, bukan berarti setelah menikah suami juga mengharapkan hal yang sama dari Anda.
BACA JUGA: Doa Saat Mencapai Puncak Kenikmatan
Seorang istri memang bertugas untuk melayani suami, tetapi tidak berarti Anda harus berperilaku sama seperti ibunya. Dengan demikian, penting bagi Anda untuk menetapkan batasan dalam pernikahan.
Katakan pada suami, dia mungkin bisa bertingkah seperti anak laki-laki dengan ibunya. Namun ketika telah menikah, dia harus bersikap seperti orang dewasa yang mandiri dan bisa menjaga diri sekaligus pasangannya.
Penelitian menunjukkan bahwa mengatur batasan dalam pernikahan penting untuk hubungan yang sukses. Utamanya, pada pasangan yang keduanya adalah pencari nafkah.
2. Cobalah untuk Tidak Serumah dengan Ibu Mertua
Jika pasangan tergolong anak mami, bukan ide yang baik untuk tinggal satu rumah dengannya setelah menikah. Dekat secara fisik, apalagi serumah, bisa menjadi beban berat bagi Anda. Suami mungkin saja akan memihak ibunya ketika Anda berdua berselisih.
Dia bisa saja akan lebih peka terhadap perasaan dan pendapat ibunya daripada Anda. Jadi, lebih baik mengambil jarak dan pindah ke rumah mandiri.
3. Hindari Konfrontasi dengan Ibu Mertua
Dijelaskan oleh Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, sebisa mungkin hindari konfrontasi dengan ibu mertua.
Sebaiknya, diskusikan masalah sensitif kepada pasangan dengan cara yang dewasa. Hindari pertikaian yang mungkin mengarah pada argumen besar-besaran.
“Fokus sampaikan dengan tenang, tidak menyalahkan atau judging pasangan. Misalnya ‘aku merasa kurang nyaman kalau masalah pernikahan kita disampaikan ke mama atau papa’. Hindari kalimat, seperti ‘kamu ngapain sih cerita-cerita ke orang tua’,” ucap Gracia.
4. Buat Kesepakatan Bersama
Sampaikan kepada suami secara asertif (jujur, tenang, tapi menghargai lawan bicara) tentang apa saja hal yang membuat Anda tidak nyaman.
“Selanjutnya, tetapkan kesepakatan bersama dengan saling berkompromi. Buatlah kesepakatan secara konkret dan spesifik. Misalnya, apa saja yang perlu melibatkan orangtua dan apa yang tidak,” kata Gracia.
5. Cobalah Lebih Dekat dengan Ibu Mertua
Anda harus menerima kenyataan bahwa ibu mertua Anda adalah sosok yang sangat penting dan dekat dalam kehidupan suami. Jadi, Anda juga perlu menciptakan hubungan yang dekat dengannya.
Dengarkan nasihat ibu mertua sesekali karena itu akan membuat dia merasa dihargai dan dicintai.
Anda bisa makan bersama, menemaninya melakukan hobi, atau sering mengunjungi rumahnya agar ikatan dengan ibu mertua semakin erat.
Oleh karena itu, pasangan harus pintar-pintar menghadapi suami anak mami agar keharmonisan rumah tangga tetap terjaga. Komunikasikan perasaan dengan baik dan cari solusi bersama pasangan.(klikdokter)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ciri-ciri Jantung Bermasalah yang Perlu Anda Waspadai!
Redaktur & Reporter : Yessy