jpnn.com, JAKARTA - Selain fisik harus tetap prima, kondisi kendaraan juga perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan mudik.
Salah satu yang penting untuk dilakukan pengecekan secara rutin ialah ban.
BACA JUGA: 3 Kiat Sederhana Mudik Lebaran Naik Motor, Nomor 2 Wajib Dibaca
Sebab, komponen tersebut lagsung bersentuhan dengan permukaan jalan.
Customer Engineering Support PT Michelin Indonesia Fachrul Rozi mengatakan ban merupakan salah satu komponen penentu dalam keselamatan berkendara dengan berbagai fungsinya, seperti untuk menahan beban, meredam guncangan, dan menjaga stabilitas kendaraan.
BACA JUGA: 4 Kiat Sederhana Bikin Perjalanan Mudik Tetap Nyaman dan Aman
"Kondisi ban sangat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan dalam berkendara," kata Fachrul melalui siaran persnya, Selasa (26/4).
Menyambut momen Lebaran 2022, produsen ban asal Perancis Michelin membagikan lima hal yang harus dipersiapkan oleh para pemudik terkait kondisi ban sebelum melakukan perjalanan.
BACA JUGA: 5 Kiat Usir Kantuk Saat Mengemudi Mobil di Bulan Puasa, Nomor 2 Perhatikan, Penting!
1. Memperhatikan kembang dan tapak ban
Kembangan alur dan ketebalan tapak ban berfungsi untuk menjaga daya cengkram ban saat melaju di jalan raya, terutama saat kondisi jalan basah atau hujan.
Ban yang sudah menipis dan mendekati indikator ketebalan (thread wear indicator/TWI) berpotensi menyebabkan kendaraan tergelincir atau aquaplanning saat melaju pada kondisi permukaan jalan yang basah.
Untuk melihat apakah ban masih memiliki alur kembang yang baik, para pengemudi dapat meraba atau melihat langsung kondisi ban.
Panduan indikator ketebalan tapak ban adalah 1,6 milimeter.
Artinya jika ketebalan kembang ban sudah menipis sehingga tersisa atau mendekati 1,6 milimeter, maka ban harus diganti.
2. Memeriksa tekanan angin pada ban
Para pengemudi wajib untuk memeriksa tekanan angin pada ban sebelum melakukan perjalanan jauh.
Pastikan tekanan angin sesuai rekomendasi oleh pabrikan mobil yang bisa ditemukan pada pilar pintu mobil pada sisi pengemudi atau tutup tangki bahan bakar.
Tekanan angin rendah dapat memberikan tekanan (stress) yang berlebih pada bagian dinding ban sehingga dalam jangka panjang dapat menyebabkan pecah ban.
3. Pastikan beban muatan tidak melebihi batas maksimal
Sering kali para pemudik yang melakukan perjalanan tidak hanya membawa diri dan anggota keluarga, tetapi juga berbagai muatan barang untuk dibagikan kepada sanak saudara.
Namun, penting bagi para pengemudi untuk memperhatikan batas maksimal beban yang dapat ditanggung oleh kendaraan agar beban tidak berlebih (overweight).
Jika beban muatan melebihi batas bobot maksimal, akan membuat kendaraan menjadi lebih sulit untuk dikendalikan dan meningkatkan risiko kecelakaan.
4. Pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai
Ban serep kerap kali terlewat dari perhatian pengendara pada saat melakukan perawatan kendaraan atau menyiapkan kendaraan sebelum melakukan perjalanan jauh.
Padahal kondisi ban serep tidak kalah penting dari ban utama yang digunakan.
Sebelum mudik dengan kendaraan pribadi, pastikan ban serep dalam kondisi siap pakai.
Artinya, ban memiliki tekanan angin yang sesuai atau sedikit lebih tinggi untuk mengantisipasi adanya penyusutan saat penyimpanan.
5. Cek kelayakan pakai dan kondisi ban
Sebelum memulai perjalanan, lakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kondisi ban.
Pastikan tidak ada kerusakan, misalnya goresan/keretakan pada dinding ban, benjol, atau tambalan cacing.
Kondisi perawatan atau perbaikan ban yang tidak tepat dapat memicu terjadinya pecah ban saat melaju dengan kecepatan tertentu. (ddy/Ant/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
BACA ARTIKEL LAINNYA... 3 Kiat Ketika Mudik Lebaran dengan Kendaraan Pribadi, Silakan Baca Nomor 2 Penting
Redaktur & Reporter : Dedi Sofian