jpnn.com, JAKARTA - PEPAYA merupakan buah yang suka dikonsumsi karena manfaatnya yang baik untuk kesehatan pencernaan.
Pepaya seperti yang juga dikenal, membawa beberapa manfaat kesehatan paling luar biasa yang bisa terkandung dalam buah apa pun. Daunnya adalah sebagai obat seperti daun lainnya.
BACA JUGA: 10 Manfaat Pepaya, Bikin Payudara Besar Secara Alami
Dalam hal merawat kulit kita dengan baik, kulit pepaya bisa sangat berguna.
Begitulah kekayaan pepaya sehingga bahkan bijinya mengandung beberapa manfaat kesehatan yang paling mengejutkan
BACA JUGA: 7 Penyakit Kronis Ini Bakalan Nyerah Hanya dengan Mengonsumsi Biji Pepaya
Secara khusus, biji pepaya mengandung nutrisi yang membantu menyembuhkan sirosis hati dan meningkatkan kesehatan ginjal, serta mencegah gagal ginjal.
Sifat antiinflamasinya membantu mengobati radang sendi dan penyakit sendi.
BACA JUGA: 10 Manfaat Biji Pepaya yang Tidak Terduga, Nomor 4 Bikin Melongo
Selain itu, biji pepaya mengandung alkaloid yang disebut carpaine yang membunuh cacing usus dan parasit amuba.
Papain di dalamnya membantu pencernaan protein yang efektif.
Penting juga untuk dicatat bahwa biji pepaya bisa mencegah dan menyembuhkan sejumlah penyakit yang berhubungan dengan hati, usus, cacingan, dan bahkan penyakit seperti demam berdarah.
Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Pulse.ng.
1. Menyembuhkan penyakit liver (sirosis)
Karena beberapa nutrisi penting yang terkandung di dalamnya, biji pepaya membantu menyembuhkan sirosis hati.
Mereka juga membantu mendetoksifikasi hati dan mencegah penyakit, dengan makan sedikit secara teratur.
Ambil 5 atau 6 biji pepaya kering lalu giling atau haluskan dan ambil dengan air jeruk nipis. Lakukan ini setiap hari selama tiga puluh hari.
2. Membunuh bakteri dan menyembuhkan infeksi virus
Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa biji pepaya membunuh bakteri berbahaya seperti E. coli, Staphylococcus, dan Salmonella.
Mereka juga membantu melawan infeksi virus, demam berdarah, dan penyakit lainnya.
Selain itu, biji pepaya yang dicampur dengan susu adalah obat yang sangat baik untuk demam tifoid.
Di Kosta Rika, biji pepaya telah digunakan secara luas untuk melawan aga (suatu kondisi yang menyebabkan penurunan fungsi mental secara progresif).
3. Membantu mencegah penyakit ginjal
Menurut profesor dari University of Karachi, sebuah universitas riset publik yang berlokasi di Karachi, Sindh, Pakistan, biji pepaya dikatakan sangat efektif untuk pengobatan penyakit kronis ginjal.
Hasil penelitian yang dilakukan di universitas menunjukkan bahwa biji pepaya bisa digunakan untuk mengobati penyakit ginjal dan mencegah gagal ginjal.
4. Biji pepaya meminimalkan risiko kanker
Penelitian telah menunjukkan bahwa biji pepaya meminimalkan risiko kanker.
Ini karena getah susu yang dihasilkan biji pepaya mengandung acetogenin.
Acetogenin, di sisi lain, mencegah sel kanker tumbuh di dalam tubuh.
Penelitian lain juga menunjukkan bahwa biji pepaya dan daun pepaya efektif dalam mengatasi kanker dan mencegah terjadinya kanker.
Di negara-negara seperti Jepang, kebanyakan orang minum teh daun pepaya dengan sedikit biji pepaya dalam waktu lama karena dipercaya bisa menjaga kesehatan tubuh.
5. Mencegah penuaan, serta mengobati masalah kulit
Biji pepaya tidak hanya mencegah penuaan, tetapi juga membuat kulit kita bebas kerutan.
Ini karena nutrisi yang terkandung dalam biji pepaya bisa membantu tubuh dan kulit Anda untuk meremajakan lebih baik karena beberapa nutrisi dari tubuh tidak akan mudah diregenerasi seiring bertambahnya usia tubuh.
Penelitian juga menunjukkan bahwa biji pepaya membantu regenerasi sel-sel kulit tua dan mati, dan dengan demikian, membantu menjaga kecantikan kulit.
Biji pepaya dapat dimakan mentah, digiling atau dihancurkan dalam saus salad, susu, atau madu.
Namun, penting untuk dicatat bahwa ketika dimakan mentah, yang bisa dikatakan sebagai cara terbaik untuk memakannya, biji pepaya memberikan rasa yang kuat, seperti lada tetapi pahit.
Juga penting untuk dicatat adalah bahwa ketika makan biji pepaya, seseorang harus makan hanya dalam jumlah sedikit dan tidak terlalu sering.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa