5 Manfaat Brokoli, Bikin Penyakit Ini Tidak Berkutik

Selasa, 17 Januari 2023 – 05:38 WIB
Ilustrasi brokoli. Foto: Laman Cheat Sheet

jpnn.com, JAKARTA - PARA ahli kesehatan menganjurkan agar kita rutin mengonsumsi sayuran.

Ada berbagai jenis sayuran yang bisa Anda konsumsi. Mulai dari bayam, kangkung, brokoli, lobak, kol, dan lainnya.

BACA JUGA: 5 Khasiat Brokoli Hijau, Nomor 4 Bikin Penderita Penyakit Ini Happy

Brokoli, yang sebelumnya dipopulerkan di negara-negara barat, kini mendapatkan minat baru secara global.

Nama ilmiah brokoli adalah Brassica oleracea. Ini adalah anggota dari keluarga Brassicaceae, anggota lainnya termasuk kubis, kembang kol, kangkung, dan lainnya.

BACA JUGA: 6 Manfaat Kacang Mete, Bantu Cegah Timbulnya Penyakit Kronis Ini

Brokoli kaya akan berbagai senyawa, seperti vitamin, mineral, serat makanan, senyawa yang mengandung sulfur, antikanker, dan antioksidan.

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Pharmeasy.in.

BACA JUGA: Jaga Kesehatan Jantung dengan Konsumsi Brokoli

1. Kanker

Brokoli mengandung senyawa biokimia, sulforaphane yang memiliki sifat antikarsinogenik.

Peneliti Liu melakukan penelitian pada tahun 2017 untuk menilai efek brokoli dalam penargetan karsinoma sel skuamosa in-vitro dan in-vivo.

Hasil penelitian menunjukkan brokoli berdampak positif pada penyakit kanker dan menyebabkan penekanan tumor.

Ini mungkin menunjukkan bahwa konsumsi brokoli bisa membantu menghindari terjadinya kanker.

2. Hati berlemak

Perlemakan hati adalah istilah umum yang mencakup beberapa kondisi penyakit yang disebabkan oleh penumpukan lemak di hati.

Studi menunjukkan manfaat brokoli bisa memperlambat perkembangan hati berlemak.

Peneliti Chen melakukan penelitian pada tahun 2016 untuk mengamati efek konsumsi brokoli terhadap hati berlemak pada tikus.

Enam bulan konsumsi brokoli menunjukkan penurunan kadar enzim hati, skor NAFLD (penyakit hati berlemak non-alkohol) dan menekan pembentukan neoplasma hati.

3. Osteoarthritis

Osteoarthritis adalah penyakit sendi degeneratif. Brokoli mengandung sulforaphane (isothiocyanate) yang memiliki sifat antiinflamasi.

Peneliti Davidson melakukan penelitian pada tahun 2017 untuk menilai efek konsumsi brokoli terhadap osteoarthritis.

Konsumsi 100 g brokoli selama 14 hari menghasilkan peningkatan kadar isotiosianat.

4. Penyakit Alzheimer

Penyakit Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang sangat umum pada orang tua yang merusak fungsi mental dan ingatan.

Penyebab utama penyakit ini adalah terjadinya deposit amiloid dan stres oksidatif.

Peneliti Zhang melakukan penelitian pada tahun 2015 untuk menilai efek sulforaphane yang ada dalam brokoli pada penyakit Alzheimer.

Penelitian dilakukan pada tikus dan ditemukan bahwa brokoli yang mengandung sulforaphane memiliki efek neuroprotektif dan membantu melindungi otak dari deposit amiloid dan stres oksidatif.

Oleh karena itu, ada kemungkinan konsumsi brokoli bisa membantu mencegah penyakit alzheimer.

5. Kesehatan pencernaan

Stres oksidatif kronis bisa menunda proses buang air besar. Diet kaya serat bisa membantu proses pencernaan dan meringankan sembelit.

Brokoli selain kaya serat juga kaya akan sulforaphane, antioksidan.

Akinori et al. melakukan penelitian pada tahun 2018 untuk menilai efek diet suplemen brokoli terhadap buang air besar.

Para peserta diminta untuk makan 20g brokoli mentah setiap hari selama 4 minggu.

Konsumsi brokoli selama empat minggu menunjukkan peningkatan kebiasaan buang air besar.

Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa konsumsi brokoli bisa membantu meningkatkan kesehatan saluran cerna secara keseluruhan.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler