5 Manfaat Cuka Sari Apel yang Tidak Terduga, Wanita Pasti Suka

Senin, 11 Desember 2023 – 02:01 WIB
Ilustrasi cuka sari apel.Foto: iHerb

jpnn.com, JAKARTA - CUKA sari apel merupakan salah satu herbal populer yang baik untuk kesehatan.

Cuka sari apel dibuat dengan memfermentasi gula dari apel, yang mengubahnya menjadi asam asetat, bahan aktif dalam cuka.

BACA JUGA: 5 Khasiat Cuka Sari Apel, Aman untuk Penderita Penyakit Ini

Di toko-toko, Anda mungkin melihat cuka sari apel diberi label 'disaring' (cairan bening), atau tanpa filter, yang terakhir mengandung sesuatu yang dikenal sebagai 'ibu'.

Artinya, terdapat protein, enzim, dan bakteri baik yang membuat cuka jenis ini tampak keruh.

BACA JUGA: Ketahuilah, Ini Manfaat Cuka Sari Apel Untuk Kesehatan

Buah-buahan lain bisa digunakan untuk membuat cuka sari rasa, bahan dasar cuka biasanya adalah apel dengan buah-buahan, seperti raspberry, yang ditambahkan selama pembuatan.

Cuka sari apel sebenarnya tidak mengandung vitamin atau mineral apa pun, selain sejumlah kecil potasium, kalsium, dan magnesium.

BACA JUGA: Ingin Rambut Terlihat Tebal dan Subur, Yuk Gunakan Cuka Sari Apel

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Bbcgoodfood.com.

1. Membantu mengatur kadar gula darah

Sampai saat ini, bukti penggunaan ACV sebagai alat untuk membantu pengelolaan gula darah adalah yang paling mengesankan dari semua klaimnya.

Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa cuka sari apel dalam makanan yang mengandung karbohidrat dapat meningkatkan kadar glukosa dan insulin setelah Anda selesai makan.

Metode kerjanya diperkirakan mirip dengan obat penurun gula darah metformin.

2. Membantu penurunan berat badan

Saat ini tidak ada bukti spesifik yang mendukung kemanjuran diet ACV.

Namun, ada beberapa penelitian menarik yang menilai potensi efek cuka pada makanan.

Namun, perlu dicatat bahwa beberapa temuan ini hanya didasarkan pada penelitian pada hewan.

Meskipun demikian, beberapa penelitian pada manusia telah melaporkan manfaat cuka sari apel pada perasaan kenyang dan membantu menurunkan asupan kalori.

Hal ini dikombinasikan dengan menyeimbangkan gula darah dan mengurangi kadar insulin bisa menjelaskan dampak yang dirasakan terhadap berat badan.

Misalnya, sebuah penelitian yang meneliti dampak penambahan cuka pada makanan berbahan dasar roti putih menemukan bahwa orang-orang dalam penelitian tersebut mengalami rasa kenyang yang lebih baik dan penurunan respons glukosa darah dan insulin.

Sebuah studi lebih lanjut yang melibatkan konsumsi 2 sendok makan ACV dikombinasikan dengan defisit energi 250kkal tampaknya mengurangi berat badan, BMI dan lingkar pinggul.

Namun, bukti yang mendukung ACV sebagai alat penurunan berat badan yang efektif masih sedikit dan mungkin masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan yang valid.

3. Mengurangi lemak perut

Dalam penelitian pada hewan, asam asetat terlihat mengurangi akumulasi lemak tubuh.

Hal yang sama juga terlihat dalam penelitian selama 12 minggu terhadap pria obesitas.

Para pria mengonsumsi cuka yang kaya asam asetat dan terlihat mengalami penurunan berat badan, BMI, lemak visceral, lingkar pinggang, dan kadar trigliserida darah.

Temuannya tampak menjanjikan, tetapi diperlukan lebih banyak penelitian.

4. Menyeimbangkan kolesterol

Penelitian pada hewan menunjukkan ACV bisa meningkatkan trigliserida darah, kolesterol dan tekanan darah.

Namun sayangnya, hal ini belum cukup direplikasi pada manusia untuk mendukung rekomendasinya.

5. Bertindak sebagai antimikroba

Secara tradisional digunakan untuk membersihkan rumah dan sebagai pengawet makanan, cuka sari apel memang memiliki sifat antimikroba.

Secara khusus, ACV mungkin efektif dalam menghambat pertumbuhan Escherichia coli, Staphylococcus aureus dan Candida albicans.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler