jpnn.com, JAKARTA - Gubernur Jawa Timur Soekarwo melantik pasangan Bupati-Wakil Bupati Tulungagung Syahri Mulyo-Maryoto Bhirowo, di kantor Kemendagri, Jakarta, Selasa (25/9).
Usai dilantik, Syahri langsung dinonaktifkan, karena berstatus sebagai tersangka kasus dugaan suap fee proyek infrastruktur di Tulungagung.
BACA JUGA: Kemendagri Pastikan Temuan di Banten Blangko e-KTP Rusak
Syahri diketahui juga telah menjadi tahanan lembaga antirasuah tersebut.
Sementara Maryoto, diangkat menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Tulungagung. Pelantikan disaksikan oleh Mendagri Tjahjo Kumolo. Syahri dapat dilantik setelah sebelumnya mendapat izin dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BACA JUGA: Ini Kronologis Soal Temuan 2.910 e-KTP Rusak di Banten
“Kepada Pak Syahri, ini adalah ujian, semoga Bapak dan keluarga tawakal dalam menjalaninya,” ujar Soekarwo saat memberi sambutan.
Pakde Karwo -panggilan akrab Soekarwo- meyakini Maryoto akan menjalankan visi misi Syahri.
BACA JUGA: Fadli Zon Persoalkan Data Ganda di DPT Masih Terulang
Pengangkatan Maryoto sebagai Plt dilaksanakan, setelah sebelumnya Mendagri Tjahjo Kumolo menerbitkan surat Nomor:132.33/7553/SJ, tertanggal 25 September, perihal penugasan Wakil Bupati Tulungagung sebagai Pelaksana Tugas Bupati Tulungagung.
Dalam surat tersebut Tjahjo meminta Gubernur Jatim memerintahkan Maryoto menjadi Plt, demi kelancaran pemerintahan di Kabupaten Tulungagung.
Hal tersebut sesuai dengan UU 23/2014 tentang Pemda, sebagaimana diubah dengan UU 9/2015 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 23/2014 tentang Pemda.
Pada pasal 65 ayat 3 ditegaskan, bahwa kepala daerah yang sedang menjalani masa tahanan dilarang melaksanakan tugas dan kewenangannya.(gir/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kemdagri Imbau Masyarakat Tak Golput di Pemilu 2019
Redaktur & Reporter : Ken Girsang