JAKARTA - Narapidana dari berbagai latarbelakang kasus masih menjadi buronan setelah kabur dari Lapas Tanjung Gusta, Kamis malam tadi. Di antaranya napi dari kasus terorisme, kasus narkoba, kejahatan kriminal hingga narapidana kasus korupsi.
Menurut Menkopolhukam Djoko Suyanto, dari catatan yang ia peroleh sementara napi teroris yang kabur berjumlah lima orang.
"Teroris di lapas total 14 orang. Lima tidak melarikan diri, empat kabur tapi bisa ditangkap lagi. Sedang lima lainnya belum tertangkap," kata Djoko dalam jumpa pers di kantornya.
Jumpa pers ini dihadiri Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Wamenkumham Denny Indrayana. Ketiganya langsung menggelar rapat pagi tadi setelah mendapat laporan situasi Lapas Tanjung Gusta.
Menurut Djoko, terhadap lima teroris yang kabur, pihaknya sudah meminta jajaran kepolisian untuk segera mencarinya.
"Bukan hanyaa napi teroris. Semua napi yang kabur kita cari sampai dapat dan kembalikan ke lapas," tandas Djoko.
Sementara itu di lapangan, hingga kini pengejaran terhadap ratusan narapidana dan tahanan yang kabur dari Lembagaa Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta terus dilakukan. Totalnya, dari 150-200 napi yang kabur, baru 55 napi yang berhasil dibekuk kepolisian.
Kabag Produksi dan Dokumentasi Divhumas Polri Kombes Hilman menyebutkan, jajaran Polda Sumatera Utara sudah melakukan sejumlah upaya menangani peristiwa kebakaran LP Tanjung Gusta.
"Sampai saat ini dilaporkan Polri di Sumut sudah menangkap 55 tahanan. Mereka diamankan di Polresta Medan, Polres Langkat, dan Belawan," kata Hilman di Mabes Polri, Jumat (12/7).
Menurutnya, sebanyak lima SSK personil Polri, 300 personil TNI, dan 60 pegawai Lapas telah mengamankan lingkungan Lapas yang dihuni 2.600-an napi dan tahanan itu.
Untuk menjaga agar para napi yang kabur tidak keluar dari wilayah Sumut, jajaran Polres dan Polsek di Sumut sudah melakukan penyegatan-penyegatan di titik tertentu, terutama di perbatasan Sumut dengan Aceh dan Sumatera Barat.
"Jajaran Polres dan Polsek melakukan penyegatan-penyegatan di jalan, sehingga kalau ada yang kabur ke luar daerah bisa diantisipasi. Seperti jalur perbatasan Sumbar, dan Aceh," pungkasnya. (flo/fat/jpnn)
Menurut Menkopolhukam Djoko Suyanto, dari catatan yang ia peroleh sementara napi teroris yang kabur berjumlah lima orang.
"Teroris di lapas total 14 orang. Lima tidak melarikan diri, empat kabur tapi bisa ditangkap lagi. Sedang lima lainnya belum tertangkap," kata Djoko dalam jumpa pers di kantornya.
Jumpa pers ini dihadiri Kapolri Jenderal Timur Pradopo dan Wamenkumham Denny Indrayana. Ketiganya langsung menggelar rapat pagi tadi setelah mendapat laporan situasi Lapas Tanjung Gusta.
Menurut Djoko, terhadap lima teroris yang kabur, pihaknya sudah meminta jajaran kepolisian untuk segera mencarinya.
"Bukan hanyaa napi teroris. Semua napi yang kabur kita cari sampai dapat dan kembalikan ke lapas," tandas Djoko.
Sementara itu di lapangan, hingga kini pengejaran terhadap ratusan narapidana dan tahanan yang kabur dari Lembagaa Pemasyarakatan (LP) Kelas I Tanjung Gusta terus dilakukan. Totalnya, dari 150-200 napi yang kabur, baru 55 napi yang berhasil dibekuk kepolisian.
Kabag Produksi dan Dokumentasi Divhumas Polri Kombes Hilman menyebutkan, jajaran Polda Sumatera Utara sudah melakukan sejumlah upaya menangani peristiwa kebakaran LP Tanjung Gusta.
"Sampai saat ini dilaporkan Polri di Sumut sudah menangkap 55 tahanan. Mereka diamankan di Polresta Medan, Polres Langkat, dan Belawan," kata Hilman di Mabes Polri, Jumat (12/7).
Menurutnya, sebanyak lima SSK personil Polri, 300 personil TNI, dan 60 pegawai Lapas telah mengamankan lingkungan Lapas yang dihuni 2.600-an napi dan tahanan itu.
Untuk menjaga agar para napi yang kabur tidak keluar dari wilayah Sumut, jajaran Polres dan Polsek di Sumut sudah melakukan penyegatan-penyegatan di titik tertentu, terutama di perbatasan Sumut dengan Aceh dan Sumatera Barat.
"Jajaran Polres dan Polsek melakukan penyegatan-penyegatan di jalan, sehingga kalau ada yang kabur ke luar daerah bisa diantisipasi. Seperti jalur perbatasan Sumbar, dan Aceh," pungkasnya. (flo/fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... IPW: Ancaman Keamanan Kota Medan Makin Rawan
Redaktur : Tim Redaksi