JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane mengatakan, kaburnya narapidana di Lembaga Permasyarakatan (Lapas) Klas IA Tanjung Gusta, Medan, Sumatera Utara, menjadi masalah berat untuk kepolisian. Sebab, mereka harus menjaga stabilitas keamanan ketertiban masyarakat di Kota Medan.
"Sebagian yang melarikan diri adalah tahanan kasus terorisme. Aparat lapas dan kepolisian harus segera bekerja keras untuk mengejar dan menangkap para tahanan tersebut," ujar Neta saat dihubungi, Jumat (12/7).
Ditambahkan, aparat kepolisian di Kota Medan perlu meningkatkan patroli rutin di tempat-tempat strategis dan vital untuk menangkap seluruh tahanan yang kabur.
Kasus itu, kata Neta, juga menyebabkan situasi keamanan di Medan menjadi terancam. "Yang pasti ancaman keamanan di kota Medan dan sekitarnya makin rawan dengan adanya kasus ini," ucapnya.
Seperti diketahui, narapidana Lapas Klas IA Tanjung Gusta, Medan, kabur setelah terjadi kericuhan, Kamis (11/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Kericuhan bermula ketika di Lapas terjadi kerubutan kecil antara sesama penghuni Lapas.
Keributan berubah menjadi ricuh, ketika para narapidana bertindak beringan dengan melempari petugas dan membakar seisi Lapas. Petugas yang hendak melakukan pengamanan kalah dengan jumlah narapidana. Sehingga, ratusan narapidana berhasil kabur ke berbagai arah setelah merusak pintu dan melumpuhkan petugas. (gil/jpnn)
"Sebagian yang melarikan diri adalah tahanan kasus terorisme. Aparat lapas dan kepolisian harus segera bekerja keras untuk mengejar dan menangkap para tahanan tersebut," ujar Neta saat dihubungi, Jumat (12/7).
Ditambahkan, aparat kepolisian di Kota Medan perlu meningkatkan patroli rutin di tempat-tempat strategis dan vital untuk menangkap seluruh tahanan yang kabur.
Kasus itu, kata Neta, juga menyebabkan situasi keamanan di Medan menjadi terancam. "Yang pasti ancaman keamanan di kota Medan dan sekitarnya makin rawan dengan adanya kasus ini," ucapnya.
Seperti diketahui, narapidana Lapas Klas IA Tanjung Gusta, Medan, kabur setelah terjadi kericuhan, Kamis (11/7) sekitar pukul 18.00 WIB. Kericuhan bermula ketika di Lapas terjadi kerubutan kecil antara sesama penghuni Lapas.
Keributan berubah menjadi ricuh, ketika para narapidana bertindak beringan dengan melempari petugas dan membakar seisi Lapas. Petugas yang hendak melakukan pengamanan kalah dengan jumlah narapidana. Sehingga, ratusan narapidana berhasil kabur ke berbagai arah setelah merusak pintu dan melumpuhkan petugas. (gil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK: Belum Ada Keterlibatan Anggota DPR Lain
Redaktur : Tim Redaksi