5 Penyebab Pasangan Sering Bertengkar

Rabu, 16 September 2020 – 13:11 WIB
Ilustrasi Pasangan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - SAAT sedang berada dalam suatu hubungan percintaan, kalau tidak ada sedikit percik-percik pertengkaran, rasanya kurang afdol juga.

Ya, bertengkar dengan pasangan merupakan hal yang wajar, asalkan tidak berlebihan.

BACA JUGA: Sudah Memiliki Pasangan tetapi Merasa Kesepian, Ini Penyebabnya

Lantas, apa penyebabnya jika kamu melihat ada satu pasangan yang tiada hari mereka lewati tanpa bertengkar?

Berikut ini penjelasannya, seperti dilansir akun @cintadalamangka di laman Instagram, Rabu (16/9).

BACA JUGA: Ladies, Ini 5 Alasan Pasangan Belum Mengajakmu Menikah

1. Salah paham

Kebanyakan pasangan bertengkar hanya gara-gara salah paham.

BACA JUGA: Jangan Bertengkar di Depan Anak, Ini 5 Akibatnya

Biasanya hal ini terjadi karena malas mencari kejelasan dan konfirmasi.

Sebaiknya Anda dan pasangan yuk coba saling toleran. Biasakan juga membicarakan segala masalah yang terjadi antara kamu dan dia.

2. Kebiasaan

Terkadang kebiasaan kecil bisa menjadi pemicu pertengkaran besar antara kamu dan dia.

Biasanya hal ini terjadi karena perbedaan kultur dan budaya.

Belajarlah untuk saling memaklumi selagi kebiasaan kalian berdua tidak terkait dengan prinsip.

3. Sikap

Tidak jarang sikap bawaan membuat hubungan menjadi kurang romantis.

Penyebabnya bisa jadi kekasih Anda bersikap kasar, suka membentak dan tidak sabaran.

Sikap ini harus diubah sedikit demi sedikit jika ingin memiliki hubungan yang lebih baik.

4. Orang ketiga

Orang ketiga pastinya punya pengaruh besar dalam suatu hubungan.

Kalau serius dengan hubungan percintaan kalian berdua, maka masing-masing harus bisa saling menjaga dan menahan diri dari melirik orang lain.

Kalau masih cari alasan, ini merupakan indikasi jelas dia tidak punya komitmen.

5. Keuangan

Tidak bisa dipungkiri masalah keuangan bisa membawa hubungan menuju perpisahan.

Pengelolaan keuangan yang tidak baik, hati yang kurang bisa menerima atau Anda menerapkan standar yang terlalu tinggi.

Masalah ini hanya bisa selesai dengan diskusi dan kesepakatan masing-masing pasangan.(fny/jpnn)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:


Redaktur & Reporter : Fany Elisa

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler