PARIMO - Tujuh perampok yang melakukan aksi di tiga tempat berbeda di Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah berhasil digulung jajaran Polres Parimo dan Polsek Parigi, Jumat (4/1). Dari tujuh perampok, lima di antaranya terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas karena melawan ketika hendak ditangkap polisi.
Mereka disergap di salah satu pondok di kebun kakao milik warga di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, sekitar pukul 10.00 wita. Menurut Kapolres Parimo, AKBP Hondawan Naibaho yang memimpin langsung operasi penangkapan, ketujuh perampok itu ditangkap setelah mendapatkan laporan korban perampokan yakni pemilik rumah makan Sari Laut di Desa Torue, Kecamatan Torue, yang mengaku dirampok pada Jumat dini hari (4/1) sekitar pukul 02.00 wita.
Berdasarkan laporan itu lanjut Hondawan, langsung dilaksanakan razia di jalur Trans Sulawesi. Hasilnya sekitar pukul 07.00 wita berhasil ditangkap dua pelaku yang merupakan warga Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan, yang diketahui berinisial Skn (18 tahun) dan Rzk (22).
Berdasarkan hasil interogasi dan pengakuan kedua tersangka, akhirnya diketahui persembunyian lima tersangka lainnya di pondok kebun kakao milik warga Baliara, yang berjarak beberapa ratus meter dari alun-alun depan Kantor Bupati Parimo. Lima tersangka yang berhasil ditangkap adalah warga Palopo, Sulawesi Selatan.
“Ketika hendak ditangkap kelima tersangka melakukan perlawanan, sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan,” ujar Hondawan kepada wartawan di kantor Polsek Parigi.
Hondawan menambahkan, dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik lima buah, samurai satu buah dan tiga buah senjata api rakitan.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, mereka telah melakukan aksi perampokan di tiga tempat berbeda yakni di rumah makan Dewi-Dewi Desa Toboli Kecamatan Parigi Utara pada malam tahun baru, perampokan di rumah warga di Desa Masari Kecamatan Parigi Selatan, dan terakhir perampokan di rumah makan Sari Laut Desa Torue, pada Jumat dini hari.
“Kami masih melakukan pengembangan kasus ini, karena tidak menutup kemungkinan ada motif lain dibalik aksi curas ini,” jelas Hondawan.
Barang bukti hasil rampokan dari para tersangka antara lain handphone berbagai merek sebanyak 14 buah, laptop merk Asus dua buah, HP Black Berry tiga buah, PS2 satu buah, kamera digital merek Canon satu buah, jam tangan dua buah. Ada juga uang Rp6,1 juta, perhiasan emas berupa gelang 27 buah, kalung tiga buah, cincin satu buah dan anting-anting 13 buah.
Selain itu, juga disita tiga unit sepeda motor, lima buah badik, satu buah samurai dan tiga buah senjata api rakitan yang digunakan para perampok dalam menjalankan aksinya.
Kelima tersangka yang dilumpuhkan dengan timah panas adalah Spr (23 tahun) warga Palopo (Sulsel) terkena tembak pada paha kaki kiri. Kemudian Arm (32 tahun) warga Desa Dolago kena tembak pada mata kaki kanan, HB (30 tahun) warga Siwa tertembak pada lutut kiri, Kcl (23 tahun) warga Palopo luka tembak pada betis kiri, Hsm (27 tahun) warga Palopo kena tembak pada betis kiri.
Setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Anuntaloko Parigi, kelima tersangka tersebut selanjutnya dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu. Sedangkan dua tersangka lainnya masih di Parimo dan segera diantar ke Polda Sulteng menyusul lima pelaku lainnya.
Rencananya, akan dilakukan gelar perkara dengan menghadirkan para tersangka, barang bukti dan para korban bertempat di Mapolda Sulteng.
Terpisah, Kapolda Sulteng Sulteng, Brigjen Pol Dewa Parsana, kepada wartawan di Palu mengatakan, setelah terjadi perampokan di tiga TKP, anggota Polres Parimo melakukan razia di jalan Trans Sulawesi. Dari razia yang dilakukan di daerah perbatasan Parimo tertangkap dua pelaku. "Lima pelaku lainnya ditangkap di salah satu tempat yang menjadi tempat para pelaku berkumpul," katanya.
Kapolda membenarkan lima pelaku melakukan perlawanan dengan senjata tajam. "Lima pelaku perampok yang ditembak di kaki sempat dirawat di rumah sakit Parimo. Beberapa pelaku berasal dari Sulawesi Selatan," ujar Kapolda.
Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno, mengatakan dari tangan pelaku kini telah diamankan barang bukti. "Soal apakah ada keterkaitan dengan jaringan kelompok teror, kami belum bisa menyimpulkan. Karena anggota Polres Parimo masih melakukan pengembangan terkait kasus perampokan tersebut," pungkas Soemarno. (aji/ron)
Mereka disergap di salah satu pondok di kebun kakao milik warga di Desa Baliara, Kecamatan Parigi Barat, sekitar pukul 10.00 wita. Menurut Kapolres Parimo, AKBP Hondawan Naibaho yang memimpin langsung operasi penangkapan, ketujuh perampok itu ditangkap setelah mendapatkan laporan korban perampokan yakni pemilik rumah makan Sari Laut di Desa Torue, Kecamatan Torue, yang mengaku dirampok pada Jumat dini hari (4/1) sekitar pukul 02.00 wita.
Berdasarkan laporan itu lanjut Hondawan, langsung dilaksanakan razia di jalur Trans Sulawesi. Hasilnya sekitar pukul 07.00 wita berhasil ditangkap dua pelaku yang merupakan warga Desa Dolago Kecamatan Parigi Selatan, yang diketahui berinisial Skn (18 tahun) dan Rzk (22).
Berdasarkan hasil interogasi dan pengakuan kedua tersangka, akhirnya diketahui persembunyian lima tersangka lainnya di pondok kebun kakao milik warga Baliara, yang berjarak beberapa ratus meter dari alun-alun depan Kantor Bupati Parimo. Lima tersangka yang berhasil ditangkap adalah warga Palopo, Sulawesi Selatan.
“Ketika hendak ditangkap kelima tersangka melakukan perlawanan, sehingga terpaksa dilumpuhkan dengan tembakan,” ujar Hondawan kepada wartawan di kantor Polsek Parigi.
Hondawan menambahkan, dalam menjalankan aksinya, pelaku menggunakan senjata tajam (sajam) jenis badik lima buah, samurai satu buah dan tiga buah senjata api rakitan.
Berdasarkan pengakuan para tersangka, mereka telah melakukan aksi perampokan di tiga tempat berbeda yakni di rumah makan Dewi-Dewi Desa Toboli Kecamatan Parigi Utara pada malam tahun baru, perampokan di rumah warga di Desa Masari Kecamatan Parigi Selatan, dan terakhir perampokan di rumah makan Sari Laut Desa Torue, pada Jumat dini hari.
“Kami masih melakukan pengembangan kasus ini, karena tidak menutup kemungkinan ada motif lain dibalik aksi curas ini,” jelas Hondawan.
Barang bukti hasil rampokan dari para tersangka antara lain handphone berbagai merek sebanyak 14 buah, laptop merk Asus dua buah, HP Black Berry tiga buah, PS2 satu buah, kamera digital merek Canon satu buah, jam tangan dua buah. Ada juga uang Rp6,1 juta, perhiasan emas berupa gelang 27 buah, kalung tiga buah, cincin satu buah dan anting-anting 13 buah.
Selain itu, juga disita tiga unit sepeda motor, lima buah badik, satu buah samurai dan tiga buah senjata api rakitan yang digunakan para perampok dalam menjalankan aksinya.
Kelima tersangka yang dilumpuhkan dengan timah panas adalah Spr (23 tahun) warga Palopo (Sulsel) terkena tembak pada paha kaki kiri. Kemudian Arm (32 tahun) warga Desa Dolago kena tembak pada mata kaki kanan, HB (30 tahun) warga Siwa tertembak pada lutut kiri, Kcl (23 tahun) warga Palopo luka tembak pada betis kiri, Hsm (27 tahun) warga Palopo kena tembak pada betis kiri.
Setelah mendapat perawatan di Rumah Sakit Anuntaloko Parigi, kelima tersangka tersebut selanjutnya dirujuk ke rumah sakit Bhayangkara Polda Sulteng di Palu. Sedangkan dua tersangka lainnya masih di Parimo dan segera diantar ke Polda Sulteng menyusul lima pelaku lainnya.
Rencananya, akan dilakukan gelar perkara dengan menghadirkan para tersangka, barang bukti dan para korban bertempat di Mapolda Sulteng.
Terpisah, Kapolda Sulteng Sulteng, Brigjen Pol Dewa Parsana, kepada wartawan di Palu mengatakan, setelah terjadi perampokan di tiga TKP, anggota Polres Parimo melakukan razia di jalan Trans Sulawesi. Dari razia yang dilakukan di daerah perbatasan Parimo tertangkap dua pelaku. "Lima pelaku lainnya ditangkap di salah satu tempat yang menjadi tempat para pelaku berkumpul," katanya.
Kapolda membenarkan lima pelaku melakukan perlawanan dengan senjata tajam. "Lima pelaku perampok yang ditembak di kaki sempat dirawat di rumah sakit Parimo. Beberapa pelaku berasal dari Sulawesi Selatan," ujar Kapolda.
Kabid Humas Polda Sulteng, AKBP Soemarno, mengatakan dari tangan pelaku kini telah diamankan barang bukti. "Soal apakah ada keterkaitan dengan jaringan kelompok teror, kami belum bisa menyimpulkan. Karena anggota Polres Parimo masih melakukan pengembangan terkait kasus perampokan tersebut," pungkas Soemarno. (aji/ron)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kartu ATM Digandakan, Uang Tabungan Melayang
Redaktur : Tim Redaksi