5 PTN jadi Contoh Pengembangan Profesi Tenaga Kesehatan

Jumat, 23 Maret 2018 – 17:05 WIB
Dirjen Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti, Ali Ghufron Mukti (ketiga dari kanan) di Jakarta, Jumat (23/3). Foto: Mesya/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Lima Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yaitu Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Airlangga (Unair), Universitas Padjajaran (Unpad), dan Universitas Hasanuddin (Unhas) ditetapkan sebagai pilot project pengembangan profesi antar tenaga kesehatan.

Selama ini, tenaga kerja Indonesia di bidang kesehatan diberikan pendidikan secara terpisah sesuai dengan profesi mereka masing-masing, sehingga jarang bertemu dengan kolega yang memiliki keahlian yang berbeda.

BACA JUGA: 42 PTN Terkoneksi dengan Perpustakaan Nasional

Itu sebabnya, pemerintah melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) berkolaborasi dengan Inggris untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Nantinya dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lainnya akan praktik bersama dalam satu ruangan sama. Jadi tidak ada istilahnya pahlawan individual," kata Direktur Jenderal Sumber Daya Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Pendidikan Tinggi Kemenristekdikti Ali Ghufron Mukti di Jakarta, Jumat (23/3).

BACA JUGA: Ubah Paradigma, Dikotomi PTS dan PTN Harus Dihilangkan

Dia juga menyatakan pemerintah fokus meningkatkan mutu pelayanan, pendidikan dan riset di bidang kesehatan melalui komite bersama ini. Peningkatan layanan kesehatan serta sistem pendidikan perlu diarahkan kepada paradigma yang bisa memberdayakan praktik kolaborasi dari sisi demand dan pendidikan interprofesi dari sisi supply.

"Komite Bersama akan mendukung penerapan praktik kolaborasi dan pendidikan interprofesi melalui koridor kebijakan nasional dan jejaring dengan pemangku kepentingan yang potensial. Hal ini menjadi fokus penting dari program prioritas Komite Bersama, yaitu Sistem Akademik Kesehatan (Academic Health System) dan Pusat Pengembangan Pendidikan Interprofesi dan Praktik Kolaborasi (Indonesian Centre for the Advancement of Inter-professional Education and Collaborative Practice)," paparnya.

BACA JUGA: Dana Riset 2018 Rp 1,29 Triliun Terbanyak untuk PTN

Dia berharap penerapan model ini bisa meningkatkan status kesehatan di Indonesia, sekaligus meningkatkan jumlah riset dan publikasi internasional khususnya dalam bidang ini.
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik menyatakan, menyatukan para profesional dalam bidang kesehatan untuk berbagi ilmu dan bekerja sama merupakan langkah tepat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Saya sangat senang pemerintah Indonesia telah menetapkan isu ini sebagai prioritas utama. Sistem pelayanan kesehatan Inggris (National Health Service) merupakan salah satu sistem pelayanan kesehatan paling besar dan paling modern di dunia," ujar Moazzam.

National Health Service (NHS), lanjutnya, telah menjadi pionir dalam menciptakan program pendidikan bagi tenaga kerja Inggris di bidang kesehatan. Para tenaga kerja Inggris di bidang kesehatan bisa membagi pengetahuan dan pengalaman mereka kepada kolega Indonesia untuk mengatasi permasalahan dalam sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.

"Dengan bekerja bersama, kami bisa membantu Indonesia mengimplementasikan sistem pelayanan kesehatan yang dibutuhkan oleh masyarakatnya," tuturnya.(esy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Rp 1,29 T Dana Riset, Daftar Penerimanya Didominasi PTN


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler