5 Ribu Beasiswa Program Doktor, Berminat?

Selasa, 10 Maret 2015 – 04:56 WIB
Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin. Foto: dok.JPNN

jpnn.com - JAKARTA - Kementerian Agama mengumumkan adanya pemberian beasiswa 5 ribu program doktor, kemarin (9/3). Program itu sekaligus beasiswa untuk 10 ribu orang penghafal Alquran 30 juz.

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kemenag Qamaruddin Amin mengatakan, tujuan pemberian beasiswa doktor itu untuk mewujudkan Indonesia sebagai pusat keilmuan dunia.

BACA JUGA: Mendagri Gagas Perekrutan Praja IPDN Mirip Militer

”Indonesia itu negara beragama sekaligus negara demokrasi terbesar di dunia. Harus diikuti dengan kualitas sumber daya manusia,” katanya di Jakarta (9/3).

Informasi komplet untuk beasiswa itu bisa diakses di www.scholarship.kemenag.go.id. Qamaruddin mengatakan, beasiswa bisa diperebutkan oleh dosen-dosen di kampus negeri maupun swasta.

BACA JUGA: Kampus Swasta Tertua di Singapura, Salah Satu Alumninya Putra Jokowi

Selain itu, juga bisa diambil oleh tenaga kependidikan, seperti pustakawan dan bagian laboratorium serta administrasi.

Menteri Agama (Menag) Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, tren Islam sekarang sudah berkembang. ”Melihat Islam sekarang tidak hanya ke Arab Saudi, Mesir, atau negara-negara Timur Tengah,” katanya.

BACA JUGA: Pekan Depan Mulai Sosialisasi Unas

Tetapi, juga melihat kondisi di Indonesia. Salah satu barometernya adalah jumlah perguruan tinggi Islam negeri dan swasta yang jumlahnya mencapai 600 unit lebih. Bandingkan dengan di Saudi atau Mesir yang sekitar 60-an unit saja.

Lukman mengatakan, beasiswa itu tidak hanya ilmu-ilmu agama. Karena perguruan tinggi Islam akan terus bermetamorfosis. Dari sekolah tinggi agama Islam negeri (STAIN) menjadi institut agama Islam negeri (IAIN), lalu menjadi universitas Islam negeri (UIN).

”Jadi, butuh banyak sumber daya dosen berkualitas untuk aneka disiplin ilmu. Indonesia butuh ilmuwan muslim,” jelasnya.

Indonesia, lanjut Lukman, harus menjadi laboratorium nilai-nilai Islam. Sebab, di Indonesia yang mayoritas umatnya beragama Islam, bisa menjunjung demokrasi dan mengayomi umat agama lain.

”Kondisi seperti ini mungkin sulit dilihat di negara-negara Timur Tengah,” pungkasnya. (wan/fal)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berapa sih Biaya Kuliah di Singapura?


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler