“Dalam beberapa bulan terakhir, kasus ini terus mengalami peningkatan, terutama di Kecamatan Ketapang, Baamang, Bagendang, Sebabi Kecamatan Telawang dan Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu
BACA JUGA: Tidak Dilibatkan Monitoring PNPM, Dewan Kecewa
Wabah ini salah satunya juga disebabkan masih rendahnya kesadaran masyarakat kita dalam menjaga kebersihan lingkungannya, termasuk dalam hal melakukan pemberantasan sarang dan tempat perkembangbiakan nyamukTerkait dua penderita DBD yang meninggal dunia beberapa hari lalu, Yuendri menyampaikan inisialnya yaitu satu warga kecamatan Mentawa Baru (MB) Ketapang dengan inisial YA (8) dan satunya lagi inisial F(5) warga di areal perkebunan PT KKP ( grup Mustika Sembuluh) Desa Sumber Makmur- Biru Maju Kecamatan Telawang.
Berdasarkan data dari 15 puskesmas di wilayah endemis yang masuk ke Dinas Kesehatan mulai dari bulan Agustus hingga tanggal 18 November tadi sudah ada sebanyak 154 penderita DBD yang dirawat di puskesmas
BACA JUGA: 7 Bulan Guru Honorer Tak Terima Gaji
15 wilayah puskesmas yang endemis tersebut antara lain Ketapang 1, Ketapang 2, Bapinang, Bagendang, Baamang 1, Baamang 2, Kota Besi,Sebabi, Cempaga, Pundu, Parenggean 1, Parenggean 2, Kuala Kuayan dan Tumbang Kalang.Diungkapkan Yuendri, hingga kini Kecamatan Ketapang dan Baamang masih mendominasi jumlah kasus terbanyak di Kabupaten Kotim
Bahkan ia juga menuturkan, Dinkes setempat akan berupaya untuk membebaskan biaya pengobatan pasien DBD yang masuk di rumah sakit dr Murdjani Sampit, khusus kelas tiga
BACA JUGA: Enam Bandara di Sumut Masuk Prioritas
Kebijakan ini diambil mengingat kebanyakan penderita DBD yang meninggal dunia dikarenakan mengalami keterlambatan penanganan dalam hal pengobatan”Kebanyakan penderita yang meninggal dibawa kerumah sakit ketika sudah mengalami shock, sehingga penanganan pun sudah mengalami keterlambatanSaya mendapatkan informasi bahwa ketika berobat dan dirujuk ke rumah sakit untuk dilakukan opname, kebanyakan mereka tidak mengikuti anjuran dikarenakan faktor biaya.Untuk itu saat ini kami sedang berupaya dengan bapak Bupati untuk merencanakan pembebasan biaya rumah sakit untuk penderita DBD di kelas tiga,” terang Yuendri.(gus/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tak Kuat Depresi, Pilih Gantung Diri
Redaktur : Tim Redaksi