jpnn.com, JAKARTA - BEBERAPA masalah perkawinan menyebabkan sakit hati dan kehancuran, seperti perselingkuhan, yang merusak fondasi perkawinan itu sendiri.
Namun, ketika kedua pasangan berkomitmen untuk menyelamatkan pernikahan mereka, sebagian besar justru bertahan.
BACA JUGA: Kulit Kusam Sebelum Pernikahan, Atasi dengan 4 Tips Ini
Banyak pernikahan menjadi lebih kuat dengan tingkat keintiman yang lebih dalam.
Berikut ini beberapa tips menyelamatkan pernikahan dari orang ketiga, seperti dilansir laman Genpi.co, Kamis.
BACA JUGA: Tergoda Orang Ketiga? Ini 4 Cara Menghindari Perselingkuhan
1. Saling bangun kepercayaan
Kepercayaan adalah kunci untuk mempertahankan hubungan pernikahan Anda dari perselingkuhan. Mungkin bagi beberapa orang, tentu sulit untuk memaafkan sebuah pengkhianatan.
BACA JUGA: Selain Trauma, 5 Hal ini yang Dialami Oleh Korban Perselingkuhan
Namun seperti dilansir laman Romper, psikoterapis Babita Spinelli, LP, mengatakan mengambil langkah aktif untuk membangun kembali kepercayaan pada pasangan setelah diterpa perselingkuhan sangat penting untuk mengatasi perpecahan yang disebabkan oleh perselingkuhan.
2. Jadikan pasangan sebagai sahabat
Seorang teman atau sahabat biasanya akan memahami dan memiliki ikatan emosional dengan kita.
Nah, saat Anda menjadikan pasangan sebagai sahabat, maka hal ini bisa membantu Anda dan pasangan untuk menemukan jalan kembali sebagai teman.
Kemudian kembali menjadi kekasih yang saling berkomitmen.
3. Berusaha makin intim
Menjadi intim secara fisik setelah perselingkuhan merupakan langkah menuju hubungan yang lebih sehat.
Meski memang membutuhkan waktu sampai kepercayaan Anda terhadap pasangan kembali.
4. Menghargai pernikahan
Setelah diterpa masalah perselingkuhan, hubungan Anda dan pasangan bisa pulih kembali.
Kemudian menjadi lebih baik jika kalian berdua sangat mementingkan pernikahan dan menjaga kebersamaan keluarga.
Menurut Coleman, pasangan yang memiliki tipe seperti demikian mungkin berasal dari latar belakang keluarga di mana sebuah pernikahan adalah hal yang dihargai.
Serta selalu ada harapan dan kemauan untuk bekerja sama guna menyelesaikan perbedaan yang ada dalam rumah tangga daripada terburu-buru memilih perceraian.
5. Memaafkan pasangan
Memaafkan tidak selalu berarti kita mengalah atau membiarkan orang lain menginjak-injak kita.
Namun menurut dr. Tyler VanderWeele, salah satu Direktur Initiative on Health, Religion, and Spirituality di Harvard T.H. Chan School of Public Health, memaafkan merupakan respons yang sangat kuat.
Serta bisa menyembuhkan diri sendiri terhadap suatu hal jahat yang menyakiti hati kita.
Namun, tidak hanya Anda yang memaafkan, tetapi pihak yang bersalah juga harus mengaku salah dan berjanji tidak akan mengulanginya lagi.
Dengan begitu, diharapkan hubungan bisa berangsur-angsur pulih.(genpi/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa