5 WNI Diculik Abu Sayyaf Lagi, DPR Minta Penjagaan di Perbatasan Diperketat

Selasa, 21 Januari 2020 – 17:11 WIB
Syarif Hasan. Foto: Aristo Setiawan/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR Syarif Hasan mendesak pemerintah memperketat penjagaan perbatasan Indonesia dengan negara lain. Hal ini menyusul peristiwa penculikan lima warga negara Indonesia (WNI) oleh kelompok pemberontak Abu Sayyaf.

“Kami harap penjagaan di perbatasan bisa lebih ketat lagilah,” kata Syarif kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (21/1).

BACA JUGA: 5 WNI Diculik di Perairan Malaysia, Dibawa ke Filipina

Wakil Ketua MPR itu menyesalkan peristiwa penculikan WNI terus berulang. Karena itu, ia berharap peristiwa seperti ini tidak terulang kembali.

Syarif mengatakan tidak menutup kemungkinan Abu Sayyaf menyasar WNI, karena nelayan maupun warga Indonesia yang melakukan perjalanan laut lebih banyak. “Itulah konsekuensinya, apalagi di wilayah-wilayah perbatasan,” ungkap Wakil Ketua Umum Partai Demokrat itu.

BACA JUGA: Kemenlu Benarkan Lima WNI Diculik di Perairan Sabah

Sejauh ini Pemerintah Indonesia sudah tegas bersikap dan melindungi WNI. Hanya saja, Syarif menegaskan hal tersebut harus ditingkatkan lebih baik lagi. “Kalau begini terus, harus kita tingkatkan lagi,” ujar anak buah Susilo Bambang Yudhoyono itu.

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Luar Negeri membenarkan aksi penculikan terhadap WNI.

BACA JUGA: Prabowo Subianto Jajaki Pembebasan 1 WNI Sandera Abu Sayyaf

Pelaksana Tugas Juru Bicara Kemenlu Teuku Faizasyah mengatakan, penculikan terjadi di perairan Tambisan, Lahad Datu, Sabah, Malaysia pada 16 Januari lalu pukul 20.00 waktu setempat.

Menurut Faizasyah, tiga dari delapan WNI dilepaskan penculik. Sementara lima lainnya menjadi tawanan. Kemenlu akan berkoordinasi dengan pemerintah Filipina. Sebab, penculik lima WNI diduga berasal dari negara tersebut.

"Pemerintah RI berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina akan berupaya mencari dan membebaskan kelima awak kapal WNI tersebut," kata Faizasyah, Senin (20/1). (boy/jpnn)


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler