jpnn.com - Kebakaran hutan kembali melanda kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), tepatnya di area Gunung Batok, Kecamatan Tosari, Kabupaten Pasuruan, sejak Selasa, (18/6).
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pasuruan, kebakaran terjadi sekitar pukul 17:30 WIB melanda beberapa wilayah di Desa Mororejo, Podokoyo dan Dusun Kandangsari.
BACA JUGA: Terbakar Api Cemburu, Seorang Suami di Sukabumi Nekat Tabrak Mobil Istrinya
"Api dengan cepat menyebar di area hutan yang kering karena musim kemarau yang berkepanjangan," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dikutip dari siaran pers, Senin (24/6).
Dia mengatakan pihak berwajib masih melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti dari kebakaran, apakah disebabkan oleh faktor alam atau ulah manusia.
BACA JUGA: Viral Pengunjung Lempar Sampah Plastik ke Mulut Kuda Nil, Pihak Taman Safari Bereaksi
BPBD Pasuruan telah melakukan kaji cepat dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk penanganan kebakaran di kawasan Gunung Bromo.
"Tim gabungan melanjutkan proses pemadaman dan pembasahan menggunakan alat gepyok dan jetshooter," ucapnya.
BACA JUGA: Inilah Penyebab Kebakaran Gudang Elpiji yang Tewaskan 18 Orang di Bali
Upaya evakuasi dan perlindungan warga di sekitar lokasi telah dilakukan untuk memastikan keselamatan penduduk setempat.
Tidak ada laporan korban jiwa akibat kebakaran tersebut. Kerugian materil sebanyak 50 hektare lahan terbakar akibat kebakaran ini.
Hari ini, tim gabungan melakukan patroli untuk memantau kondisi kebakaran dan memastikan tidak ada titik api baru yang muncul.
Kondisi terkini kepulan asap masih terlihat di sisi barat Gunung Batok, namun api sudah mulai dapat dikendalikan.
Tidak terpantau titik panas di website SiPongi untuk wilayah Gunung Batok, menandakan api mulai mereda.
"Cuaca di lokasi saat ini cerah, mendukung upaya pemadaman dan pemantauan," kata Muhari.
BNPB mengimbau kepada masyarakat setempat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak melakukan aktivitas yang dapat memicu kebakaran, seperti membakar sampah atau melakukan aktivitas dengan api terbuka di area hutan.(fat/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam