Sebelumnya, ada 70 imigran ini tertangkap patroli Lanal Mataram di perairan Pulau Patakan atau tujuh mil laut dari Pelabuhan Kayangan, Jumat (11/9) laluBiasanya, para imigran tersebut selain mencari suaka ke Indonesia, mereka juga berupaya menyebrang ke Australia atau negara lainnya. Dari lokasi penangkapan tersebut, para imigran ini ditampung sementara di Lanal Mataram di bawah pengawasan Imigrasi
BACA JUGA: Lowongan 7.140 CPNS di Kalteng
Oleh pihak Lanal diserahkan ke ImigrasiKepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian (Kasi Wasdakim) Imigrasi Mataram, Muhamad Adnan membenarkan kaburnya 50 imigran itu
BACA JUGA: Kinerja Dewan Mulai Digugat
Namun, tidak ada penjelasan bagaimana para pelarian itu bisa melarikan diriDijelaskan, para imigran yang berhasil diamankan tersebut ditempatkan di ruang karantina Imigrasi
BACA JUGA: Ribuan Pemudik Terlantar di Pelabuhan Sampit
Hal ini dilakukan agar para pelarian dari negara konflik itu tidak bisa melarikan diriSayangnya, penampungan ruang karantina yang dimiliki pihak Imigrasi tersebut dinilai sangat tidak layak sehingga banyak yang memilih melarikan diri.Bahkan, informasi yang beredar di penampungan tersbeut para Imigran sempat menolak makanan yang disuguhkan karena nilai tidak standar layak konsumsiTak hanya penampungan Imigrasi, penampungan mili Lanal sebelumnya juga terjadi protes serupa.
"Karenanya mau tidak mau, layak atau tidak kami akan tampung di ruang karantina hingga ada petunjuk dari Dirjen Imigrasi" tegasnya.
Dari kelima puluh imigran asal Afghanistan tersebut, aparat kepolisian berhasil mengamankan seorang bernama Muhammad Dohir yang ditangkap di Bandara Selaparang, Rabu (16/9) kemarin.
"Kami akan serahkan ke Imigrasi," kata Kapolres Mataram AKBP Triyono BP kepada JPNN.
Saat penangkapan, pria asal Uruzghan, Afghanistan ini hanya membawa tiket dan selembar surat keterangan pencari suaka
Setelah diperiksa di Kantor KP3, imigran ini kemudian dijemput oleh pihak International Organisation Migration (IOM)"Sekarang dia di Imigrasi, tadi yang jemput IOM," tambah Kepala KP3 Udara, Bandara Selaparang Ipda Rahmawati Tumolo.(zul/fuz/JPNN)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Rp. 400 juta untuk Visit Kalbar 2010
Redaktur : Tim Redaksi