50 Persen Lulusan Sekolah Pribadi Depok Masuk PT Unggulan, Ini Rahasianya

Selasa, 28 Mei 2024 – 18:30 WIB
General Manager Sekolah Pribadi Depok dan Pribadi Premiere GDC Fatih Pasaoglu (tengah) diapit para kepala SD, SMP, SMA Pribadi Depok, dan kepala Pribadi Premiere GDC. Foto Mesya/JPNN.com

jpnn.com - DEPOK - Lebih dari 50 persen lulusan sekolah pribadi melenggang mulus masuk perguruan tinggi (PT) unggulan di dalam maupun luar negeri.

Mereka pun lulus sesuai dengan bakat dan minat, alias bukan salah jurusan.

BACA JUGA: Sekolah Pribadi Premier Gandeng Pemkot Depok, Ajak Anak Yatim Baca Sirah Nabi

General Manager Sekolah Pribadi Depok dan Pribadi Premiere GFC Fatih Pasaoglu mengatakan sekitar 80 persen mahasiswa Indonesia salah jurusan.

Hal ini tentunya merugikan mahasiswa karena tidak sesuai dengan passion mereka.

BACA JUGA: Equnix Hadirkan Solusi Keamanan Data Pribadi

Guna mencegah hal itu, Sekolah Pribadi Depok menyediakan college counselor yang mengarahkan siswa sesuai kemampuan, bakat, dan keterampilannya.

"College counselor sangat membantu siswa menentukan arah siswa untuk memilih perguruan tinggi mana yang cocok dengan passion-nya," ujar Fatih dalam bincang-bincang media, Selasa (28/5).

BACA JUGA: Sekolah Pribadi Bantu Modal Usaha 4 Panti Asuhan di Depok, Layak Dicontoh

Kepala SMA Pribadi Depok Bibit Wiyana menyampaikan alumni sekolah ini tersebar di dalam maupun luar negeri.

Ada yang di DPRD, dokter di RSCM, kantor-kantor pemerintahan.

Tidak sedikit berkarier di luar negeri pascalulus dari perguruan tinggi asing.

Dia menuturkan sistem pembelajaran di SMA Pribadi, berfokus pada  mengembangkan siswa dari segi bakat, minat, dan bagaimana menyiapkan mereka melanjutkan jenjang berikutnya nanti.

"Jadi, untuk bakat minat, kami dorong anak-anak mengenal dunianya, mengenal dirinya, bakatnya apa, kemudian minatnya ke depan nanti apa," terangnya.

Ketika awal masuk SMA, ujarnya, siswa menjalani tes potensi untuk anak-anak, dan tes-tes lainnya.

Selain bakat-bakat akademis, beberapa tahun ini SMA Pribadi juga lebih menggiatkan kompetisi persaingannya selain OSN, Olimpia The Project, ISPO dan Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspresnas) Kemendikbudristek.

"Alhamdulillah untuk tahun ini kami sudah mendapatkan mendapatkan lebih dari 100 medali untuk berbagai kompetisi," kata Bibit.

Menurut dia, kompetisi itu merupakan upaya bagaimana menyiapkan anak-anak ini berkarier ke depan. Oleh karena itu, ada program terkait dengan career planning.

Jadi, di sekolah sudah mulai membahas nanti akan berkarier di bidang apa ke depannya. Itu dimulai dari awal di kelas 10. Orang tua juga bisa konsultasi satu per satu. 

"Dari career planning ini membawa hasil positif 50 persen lebih lulusan SMA Pribadi Depok bisa mulus masuk ke perguruan tinggi negeri, dan universitas luar negeri yang kesemuanya unggul," terangnya.

Fatih Pasaoglu mengungkapkan bahwa Sekolah Pribadi sudah berdiri sejak 1995.

Sekolah ini kemudian berkembang hingga memiliki kampus dua di Grand Depok City (GDC),  mulai dari TK SD SMP SMA.

Kedua sekolah ini sama standar kualitasnya.

"Di sini kami pakai kurikulum Cambridge SD, SMP, SMA dan kurikulum nasional. Kampus GDC juga Cambridge, tetapi harus ada proses dahulu di nasional baru ke Cambridge," terangnya.

Sekolah Pribadi Depok dan Pribadi Premiere GDC menonjolkan program guidance, pendidikan karakter siswa untuk peduli lingkungan, kebersihan, berbagi, dan lain-lain. (esy/jpnn)


Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler