jpnn.com, JAKARTA - Merek plester Hansaplast berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) meluncurkan Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka.
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan pelatihan khusus mengenai pertolongan pertama pada luka.
BACA JUGA: Hansaplast Gandeng SehatQ Edukasi Pertolongan Pertama kepada Ribuan Anak SD
Rencananya, program tersebut akan menjangkau 50 ribu anak usia sekolah pada 250 SD di 5 provinsi Indonesia.
Adapun 5 provinsi tersebut di antaranya DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Kalimantan Timur.
BACA JUGA: IDI Sebut Program 300 FK Prabowo Hanya Melahirkan Masalah dan Pengangguran Intelektual
Senior Brand Manager Health Care PT Beiersdorf Indonesia, Yosephine Caroline menjelaskan pihaknya menargetkan satu juta anak di dunia dapat teredukasi tentang pertolongan pertama pada luka.
Sebelumnya, di Indonesia, komitmen tersebut telah diwujudkan melalui program Anak Siaga Hansaplast (ASH) yang telah diadakan sejak 2015.
BACA JUGA: Konsisten Terapkan Digitalisasi, Kemnaker Sabet Juara Umum IDIA 2023
Hingga kini, program ASH sudah berhasil mengedukasi 2.185 guru, 81.470 orang tua dan 101.028 murid sekolah dasar.
"Hansaplast juga melaksanakan beberapa 'Social Mission', dengan mengadakan edukasi Anak Siaga Tanggap Rawat Luka melalui sosial media," kata Yosephine Caroline saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Kamis (11/7).
Yosephine Caroline berharap program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama anak mengenai pentingnya edukasi perawatan luka sejak dini.
Mengingat anak-anak sekolah dasar termasuk kelompok usia yang rentan terhadap kecelakaan dan cedera.
Tingginya aktivitas fisik dan rasa ingin tahu yang besar pada anak- anak sering kali menjadi faktor penyebab utama.
"Itulah sebabnya, Hansaplast memiliki misi sosial global untuk mengedukasi 200 ribu anak di seluruh dunia tentang pertolongan pertama dan perawatan luka sampai dengan akhir tahun 2025," tuturnya.
Selain IDI, Dinas Pendidikan juga akan turut serta memberikan edukasi ke sekolah-sekolah terpilih.
Dokter sekaligus Sekjen PB IDI, dr. Ulul Albab, Sp.OG menyatakan kolaborasi ini selaras dengan agenda tahunan IDI melatih dokter cilik di seluruh Indonesia.
Dokter Ulul Albab menilai edukasi perawatan luka dapat dimulai dengan pengenalan yang dapat dirawat sendiri, seperti luka lecet, sayat atau luka bakar ringan.
Lantas, dilanjutkan dengan cara merawat luka dan proses penyembuhan bila dirawat dengan baik.
"Perawatan luka sebenarnya sederhana, yang bisa dilakukan dalam 3 langkah yaitu bersihkan, lindungi, dan sembuhkan. Hal ini berarti, bila terjadi
luka, selalu ingat untuk bersihkan luka dengan cairan antiseptik supaya tidak infeksi," ujar Dokter Ulul Albab.
Hadirnya Program Anak Siaga Tanggap Rawat Luka ini diharapkan mampu membuat anak memahami pertolongan pertama dan perawatan luka yang baik. (mcr31/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Romaida Uswatun Hasanah