jpnn.com, CIANJUR - Dinas Peternakan, Perikanan, dan Kelautan (Disnakanlut) Cianjur mencatat ada puluhan ekor sapi yang mati akibat penyakit mulut dan kuku (PMK).
Kadisnakanlut Cianjur Ahmad Rifai mengatakan sebanyak 50 sapi itu mati di peternakan dan langsung disembelih para peternak.
BACA JUGA: Mentan SYL Beber Tiga Langkah Bersama Agar Bali Segera Keluar dari Zona Merah PMK
Dia pun memastikan sapi yang mati akibat PMK itu daginya aman untuk dikonsumsi.
"Kami langsung memerintahkan puskeswan untuk memeriksa secara acak lokasi pemotongan hewan kurban pada hari H Iduladha, termasuk menerjunkan tim,” kata dia dikutip dari Antara, Sabtu (9/7).
BACA JUGA: JIC Menyembelih Sapi Presiden Jokowi Sehari setelah Salat Iduladha
Dia menuebut tim itu melakukan uji sampling secara acak karena sudah ditemukan kasus PMK pada sapi yang akan dikurbankan.
Menurut Rifai, pihaknya ingin memastikan tidak ada sapi yang terpapar PMK disembelih saat Iduladha.
BACA JUGA: Puan Minta Pengawasan di Tempat Penjualan Hewan Kurban Diperketat
“Hari ini semua tim dan petugas mendatangi sejumlah titik dan peternakan guna memastikan tidak ada hewan kurban yang mengidap PMK disembelih untuk kurban," katanya.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan untuk mencegah penyebaran PMK, pihaknya mempercepat vaksinasi untuk sapi.
Sejauh ini tercatat 4.700 ekor sapi sudah terdaftar untuk menjadi prioritas sasaran vaksinasi beberapa sebelum Lebaran Haji.
"Vaksinasi diutamakan untuk sapi yang akan disembelih esok hari atau pada hari Minggu. Kami pastikan stok vaksin mencukupi dan ribuan sapi yang akan dikurbankan dalam kondisi sehat dan tidak terpapar penyakit," katanya.
Herman mengaku sudah memerintahkan petugas kesehatan hewan untuk melakukan pemeriksaan hewan kurban di semua lokasi pemotongan.
"Kalau ditemukan ada hewan kurban yang terjangkit jangan dulu dipotong, diwajibkan hanya hewan yang sehat dan sesuai syariat yang disembelih," katanya. (antara/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Perampok Nyaris Mati di Tangan Warga, Lihat Tuh
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan