500 Menu Ikan Pecahkan Rekor MURI

Jumat, 29 November 2013 – 08:44 WIB

jpnn.com - BATUAMPAR--Provinsi Kepulauan Riau memecahkan rekor nasional untuk Sajian Masakan Ikan Terbanyak dalam acara Festival Masakan Serba Ikan Menu Nusantara di Grand Ballroom Hotel Planet Holiday, Kamis (28/11). Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) mencatat ada 500 menu nusantara dari 62 jenis ikan yang tersaji di hari itu.

"Pemegang rekor sebelumnya itu dari APJI (Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia) dengan 400 menu dari 50 jenis ikan," kata Jusuf Nadri perwakilan tim MURI sebelum menyerahkan sertifikat MURI.

BACA JUGA: Wakil Naik jadi Bupati, Tunggu Salinan SK Mendagri

Ballroom Hotel Planet Holiday, kemarin memang penuh dengan masakan. Ratusan piring terhampar di meja saji. Beda piring, beda pula masakannya. Wangi rempah telah benar-benar memenuhi udara.

Ada seratus peserta yang ikut andil dalam festival kuliner ini. Mereka datang dari perwakilan PKK kecamatan, hotel dan restoran, juga kelompok pengelola hasil perikanan. Setiap peserta wajib menyajikan lima menu dari bahan ikan. Empat menu dari satu jenis ikan yang ditentukan, seperti misalnya, ikan pasir atau ikan krissi. Setiap peserta mendapat jenis ikan yang berbeda dari peserta lainnya. Dan satu menu sisanya dari bahan ikan bawal bintang.

BACA JUGA: PNS Enggan Tes HIV

Menu masakan dari bahan ikan yang ditentukan itu kemudian dipamerkan. Di akhir acara, menu-menu tersebut bebas dicicip. Ada ikan malong yang dimasak rawit hijau. Ada ikan kari yang dimasak dengan jamur. Ada ikan pasir yang dibumbui kecap manis atau juga dibumbu cabai hijau.

Ada pula yang kreatif mengolah gonggong menjadi isian bakpao dan macaroni schotel. Atau dengan ekstrim mengolahnya dengan daun mengkudu yang terkenal pahit.

BACA JUGA: Pemkab Subang Hentikan Alih Fungsi Lahan Pertanian

"Daun mengkudu itu kan sebenarnya bahan obat. Nah, kami ingin masakan ini juga bisa bermanfaat bagi tubuh. Tidak hanya mengenyangkan," kata Asnawati, peserta festival dari Pusat Pelatihan Mandiri Kelautan Perikanan (P2MKP) Merindu.

Selain menyajikan empat menu dari satu jenis ikan, para peserta juga harus membuat satu menu dari bahan ikan bawal bintang. Ikan bawal bintang adalah ikan yang hendak dijadikan ikon ikan dari Provinsi Kepulauan Riau. Menu-menu berbahan ikan bawal bintang inilah yang kemudian diperlombakan.

Kuluyuk Bawal Bintang Jadi Juara

Teriakan histeris mewarnai pengumuman pemenang "festival Masakan Serba Ikan Menu Nusantara" di hotel Planet, kemarin. Tujuh orang chef senior dari hotel berbintang di wilayah Kepri dititah menjadi juri. Mereka akhirnya memutuskan nomor 44 sebagai juara 1 dari 100 orang peserta lomba memasak ikan.

Sukma dan Istiq Laili adalah pemilik nomor beruntung tersebut. Kedua wanita ini merupakan warga RW 14 Kelurahan Tanjunguma. Masakan Kuluyuk Bawal Bintang mengantarkan mereka menjadi juara utama.

Tak ada yang akan menyangka Sukma dan Istiq akan terpilih menjadi juara satu lomba ini. Pasalnya, persaingan cukup ketat. Ditambah ketidakyakinan kedua wanita ini akan menjadi juara lomba.

Apalagi, sehari sebelum lomba berlangsung, menu mereka tertukar dengan peserta yang lain. Dimana pada awalnya, mereka terpilih untuk membuat masakan dari kepiting. Namun karena tertukar, mereka pun pasrah menerima untuk mengolah ikan bawal Bintang.

"Kami tak menyangka bisa menang. Sama sekali tak menyangka, karena lawan kami cukup banyak dan menu mereka cukup mengiurkan. Sehari sebelum lomba menu kita tertukar, itu saja sudah membuat lesu," kata Sukma yang masih terlihat tak percaya karena berhasil membawa pulang uang tunai Rp 7,5 juta.

Diceritakan Sukma, dirinya sama sekali tak yakin akan memenangkan lomba karena banyaknya peserta yang ikut. Jikapun menang, dia dan rekannya hanya berharap akan mendapat harapan tiga. Namun keinginan itu pupus, ketiga dewan juri mengumumkan pemenang harapan 3 yang jatuh ke nomor 36.

Pengumuman nama pemenang itu membuat Sukma minder. Diapun berniat ingin pulang, meski pengumuman pemenang belum selesai dibacakan juri. Tapi, niat Sukma itu tertahan, ketika rekannya mengajak untuk tetap duduk mendengarkan siapa yang terpilih jadi juara 1.

"Rencananya sudah mau pulang, tapi teman-teman minta tunggu sebentar. Ya kami duduk. Ketidakyakinan semakin besar, ketika juri mengumumkan juara 2 dan 3 adalah seorang chef restoran," ungkapnya.

Suara juri memanggil nomor 44 sebagai juara 1 membuat Sukma dan Istiq tak percaya. Mereka terperangah dan berteriak histeris. Teriakan itu bergema ketika disambut tepuk tangan ratusan peserta dan tamu undangan yang hadir.

"Saya sungguh bahagia sekali. Saya tak pernah menang. Namun hari-hari terbiasa memasak di rumah. Kami belum tahu uang ini mau dikemanakan, kami lihat nanti. Yang pasti sekarang saya mengucapkan syukur kepada Allah," ujarnya.

Hal yang sama juga dikatakan Istiq yang merasa perjuangan mereka untuk ikut lomba terbayarkan. Pasalnya, untuk ikut lomba mereka rela untuk bangun sangat pagi yaitu pukul 02.30 WIB dini hari. Kegiatan memasak itu, sempat mendapat protes dari sang suami karena jam segitu adalah waktunya untuk istirahat.

"Tak sia-sia kami bangun sepagi itu. Capek kami hilang ketika meraih juara ini," kata Istiq.

Juara 2 diraih oleh koki dari resto Blackpepper yang meraih hadiah Rp6,5 juta dan juara tiga diraih oleh koki hotel Goodway yang berhasil juga membawa uang tunai Rp 5,5 juta.


Festival Masakan Serba Ikan Menu Nusantara adalah sebuah festival kuliner yang digagas oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri bersama Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri. Pemilihan ikan sebagai bahan utama dalam festival ini bukan tanpa alasan. Pemerintah, melalui acara ini, ingin mengajak masyarakat untuk lebih sering menyantap ikan.

"Sembilan puluh lima persen wilayah Kepri ini kawasan laut. Mengolah ikan tidak hanya akan menambah gizi masyarakat, tapi juga berpeluang menambah pendapatan masyarakat," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kepri Raja Ariza.

Festival kuliner ini juga telah membuktikan bahwa ikan tak hanya bisa digoreng atau dibakar. Ikan laut bisa diolah menjadi beraneka ragam jenis masakan. Tidak hanya untuk disantap di rumah. Tapi juga bisa dijual dan berpotensi menghasilkan tambahan duit.

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Kepri Aisyah Sani merasa terharu sekaligus kagum dengan semangat para ibu yang menyajikan aneka masakan tersebut. Keanekaragaman menu ini bisa memberikan variasi supaya tidak timbul rasa bosan saat makan ikan di rumah.

"Seperti misalnya, ikan dimasak dengan daun kates yang ada di pekarangan. Itukan jadi kreatif," kata Aisyah Sani.

Setiap menu masakan yang disajikan telah dilengkapi dengan menu. Kelima ratus menu masakan itu, kemudian, akan dibukukan. "Kami (PKK, red) kan sering ikut lomba masak ikan. Nah, menu-menu itu suatu saat nanti bisa kami coba untuk diikutsertakan dalam lomba," katanya. (she/ceu)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Mertua Gubernur Jabar Meninggal Dunia


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler