jpnn.com - JAKARTA - Kapolri Jenderal Tito Karnavian mensinyalir bahwa sekitar 500 warga negara Indonesia lolos berangkat ke Syria.
Mereka diperkirakan bergabung dengan kelompok radikal ISIS.
BACA JUGA: DPR Bakal Cecar 15 Perusahaan yang Kena SP3 Polda Riau
"Jadi yang ditangkap ada puluhan dari beberapa bulan ini. Yang lolos juga ada. Jumlah totalnya hampir 500 yang sudah berangkat," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (11/10).
Tito menerangkan, untuk menekan pemberangkatan WNI ke Syria, pihaknya sudah gencar melakukan penangkapan terhadap fasilitator keberangkatan. Seperti nama Abu Fauzan yang beberapa waktu lalu ditangkap.
BACA JUGA: Irman Surati DPD agar Tak Pilih Ketua Baru
Namun tetap saja keberangkatan WNI ke Timur Tengah belum bisa sepenuhnya dihentikan. "Masih ada yang berangkat karena mereka menggunakan banyak trik, jalur-jalur," terang Tito.
Tito menerangkan, pihaknya sudah memetakan jalur yang biasa digunakan aktor-aktor pemberangkatan WNI ke Syria ini.
BACA JUGA: Zulkifli Hasan Ingatkan Para Pemimpin Jaga Kelakuan dan Ucapan
"Ada tim kami yang memonitor kemungkinan rute-rute yang sudah kami ketahui. Yang kedua, ada tim dari intelijen Densus 88 Antiteror Polri yang mengamati jaringan ini," tandas Tito.
Meski begitu, Tito enggan menyebutkan daerah mana saja yang biasa digunakan fasilitator dalam memberangkatkan WNI ke Syria. Sebab, informasi tersebut sangat sensitif dan bisa membuat hasil penyelidikan menjadi rusak.
Baru-baru ini, baik Imigrasi dan Polri kerap menggagalkan pemberangkatan WNI ke Timur Tengah.
Untuk fasilitator keberangkatan, Detasemen Khusus 88 Antiteror menangkap Abu Fauzan. Hasil pemeriksaan disebutkan bahwa Abu Fauzan sudah menerbangkan tiga gelombang WNI ke Suriah, pada Oktober 2015, November 2015, dan Januari 2016
Bahkan, Densus menduga bagwa Abu Fauzan merupakan perpanjangan tangan pentolan ISIS Indonesia yakni Bahrun Naim. (mg4/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Irman Gusman Ternyata Jantungan
Redaktur : Tim Redaksi