jpnn.com, BANDUNG - Sebanyak 5.000 kiai se-Jawa Barat akan melakukan rapid test. Kiai ini masuk kategori B, yaitu kelompok masyarakat yang dikategorikan sering bertemu banyak orang.
“Rencana itu dipicu berdasar hasil rapid test massal di Jabar sepekan terakhir yang menunjukkan 667 orang terindikasi positif Covid-19. Seperti yang terjadi di rumah ibadah Lembang Bandung dan Stukpa Sukabumi,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Minggu (5/4).
BACA JUGA: Pemprov Jabar Akan Lakukan Rapid Test, Ini Lokasinya
Menurut Uu, kelompok tersebut salah satu anggotanya terinfeksi Covid-19, sehingga kemungkinkannya cepat berkembang.
“Kenyataan seperti itu, kami akan memeriksa 5.000 kiai, ustaz dan ajengan,” katanya.
BACA JUGA: Warga Jabar Positif Corona Terus Bertambah
“Kiai kan banyak yang bersalaman, dengan niat memberi penghormatan dan mendapatkan barokah,” ujarnya.
Namun, jika didapati kiai sebagai pimpinan pesantren terpapar Covid-19, maka aktivitas kiai tersebut harus ditindaklanjuti dan dilakukan rapid test di lingkungan pesantren.
BACA JUGA: Profesor Amin: Konsentrasi Virus Corona Lebih Tinggi di Ruang Tertutup
“Hingga saat ini, Pemprov Jabar masih mendata dan meyakinkan para kiai untuk mengikuti tes tersebut. Hal itu setelah kami konsultasi dengan beberapa kiai, ada beberapa yang enggan untuk dites, dengan berbagai alasan,” ungkapnya.
Untuk memperlancar rencana ini, lanjut dia, Pemprov Jabar akan bekerja sama dengan pihak-pihak terkait, mulai dari Ormas Islam, Majelis Ulama Indonesia (MUI), hingga Kementerian Agama.
“Kami juga masih mendata dulu para kiai lewat ormas Islam, Kemenag dan MUI. Mana yang kira-kira harus diperiksa. Bukan dilihat pesantren besar atau kecilnya ya. Tapi dilihat dari aktivitasnya,” pungkas Uu. (ard/radarbandung)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti