jpnn.com, JAKARTA - Virus menjadi lebih tinggi di ruangan tertutup, sehingga seseorang yang mengisolasi diri di ruang yang terlalu tertutup justru memiliki risiko yang lebih tinggi terinfeksi virus Corona.
"Memang ada banyak faktor (seseorang terinfeksi virus Corona), seperti ruangan yang tertutup dan pendingin udara yang menyebabkan kelembapan udara menjadi lebih rendah," kata Kepala Lembaga Biologi Molekuler EIjkman Profesor Amin Soebandrio, Minggu (5/4).
BACA JUGA: Doakan Peneliti IPB-UI Secepatnya Menemukan Bahan Herbal Alami Antivirus Corona
Amin mengatakan, yang paling penting saat seseorang ingin melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penularan virus Corona penyebab COVID-19 adalah mencegah kontak fisik dengan orang lain.
Selain itu, sirkulasi udara di dalam rumah juga harus tetap terjaga untuk mencegah konsentrasi virus menjadi terlalu tinggi karena rumah menjadi ruangan yang terlalu tertutup.
BACA JUGA: Mereka Bersembunyi di Hutan Karena Takut Banget Virus Corona
"Meskipun mengisolasi diri di rumah, tetapi tetap melakukan kontak dengan istri dan anak yang tetap keluar rumah, ya sama saja," tuturnya.
Idealnya, orang yang diisolasi sebisa mungkin tinggal di kamar yang tersendiri dan tidak melakukan kontak langsung dengan anggota keluarga lainnya agar virus tidak mengena ke orang lain.
BACA JUGA: Larangan Tegas dari Gubernur untuk Seluruh ASN, Jangan Coba-coba Dilanggar
Sementara itu, orang-orang yang memang terpaksa harus keluar rumah disarankan memakai masker. Amin mengatakan, Organisasi Kesehatan Dunia sudah menyarankan penggunaan masker kain tiga lapis untuk mencegah penularan COVID-19.
"Namun, penggunaan masker tidak menegasikan pembatasan kontak. Jarak antara orang satu dengan orang lain tetap harus dijaga," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti