5.000 Pemudik Masuk Jateng, Pak Ganjar Kerahkan Petugas Awasi Tempat Wisata dan Klub Malam

Rabu, 05 Mei 2021 – 16:47 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo minta pengetatan jalur mudik. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Provinsi Jateng siap melaksanakan pelarangan mudik yang dimulai 6 hingga 17 Mei mendatang. Tak hanya fokus pada penyekatan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga menyiagakan petugas hingga tingkat RT-RW.

“Insyaallah kami sudah siap semuanya dan simulasi-simulasi mana yang harus diputar-balik, bagaimana cara checking-nya (pengecekan) tadi ada surat, ada keterangan vaksin, ada juga keterangan swab, semuanya berjalan,” ucap Ganjar usai memimpin Apel Gelar Pasukan Operasi Ketupat Candi 2021, di halaman Mapolda Jateng, Rabu (5/5).

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Fadli Zon Jangan Menyangkal, Reaksi Tegas Brigjen Rusdi, Pakai Masker di Masjid Diusir

Sebelumnya, Ganjar telah terjun langsung melakukan pengecekan di beberapa titik penyekatan. Dia memastikan para petugas telah siap, mulai dari memeriksa kendaraan mana yang harus diputarbalik dan yang bisa melintas.

“Di Batang kemarin sore saya cek dari pihak kepolisian dan tenaga medisnya sudah melakukan checking (pengecekan) dan ini menurut saya cara yang cukup bagus agar kami bisa melaksanakan,” ujarnya.

BACA JUGA: Tak Mau Kecolongan Lagi, Pak Ganjar Perintahkan Tutup Semua Jalur Tikus

Pemprov Jateng juga menyiagakan petugas di tingkat RT-RW. Diharapkan tentu saja, mereka ikut bekerja sama mencatat siapa yang keluar masuk daerahnya.

Berdasarkan catatan aplikasi Jogo Tonggo, Pemprov Jateng menerima laporan sudah ada 5.000 orang yang masuk ke Jateng. Ganjar mengatakan, tak masalah jika mereka yang masuk ini mengikuti dan memenuhi syarat dengan baik.

BACA JUGA: Ganjar: Kalau Ada yang Mencurigakan Langsung Dibawa ke Sini

“Yang repot adalah yang mereka nekat menerobos. Jangan sampai kejadian di Pati terulang, dan kemudian menularkan kepada yang lain,” tegasnya.

Selain itu, Ganjar menegaskan tempat wisata juga akan terus dipantau. Bahkan, Ganjar meminta agar tempat wisata baru hingga klub malam juga diperketat pemantauannya.

“Tempat-tempat wisata baru, atau barangkali klub-klub malam yang seringkali tidak terdeteksi oleh kami maka yang seperti itu kalau tidak mengindahkan kami minta untuk ditutup,” tegasnya.

Sementara itu Wakapolda Jateng Brigjen Abioso Seno Aji menambahkan di Jawa Tengah setidaknya ada 1.400-an personel disiagakan selama Operasi Ketupat Candi 2021. 

Polda Metro Jaya berkomitmen memutarbalikkan kendaraan dari luar Jateng tak sesuai ketentuan yang ada.

“Pengalaman di India sudah saksikan bersama. Jadi kalau punya pikiran yang waras maka kita tidak ingin mengalami hal serupa,” pungkasnya. (flo/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler