51 Tenaga Medis Di Bogor Harap-Harap Cemas, Mari Kita Doakan

Rabu, 22 April 2020 – 11:49 WIB
Ilustrasi tenaga medis. Foto: Antara/Mulyana

jpnn.com, KABUPATEN BOGOR - Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor dr Ilham Chaidir MKes, mengklarifikasi terkait hasil rapid test terhadap 51 tenaga medis di sana.

"Hasilnya masih reaktif, itu masih harus dipastikan lagi apakah positif atau tidak, melalui swab test," kata Ilham Chaidir saat dihubungi Antara, di Kota Bogor, Rabu.

BACA JUGA: Keren, Tenaga Medis Ini Hadang Mobil Pedemo yang Tolak Lockdown

Menurut Ilham Chaidir, pengertian reaktif itu adalah telah terbentuk antigen yakni zat yang merangsang respon imunitas untuk menghasilkan antibodi dalam tubuh, tapi belum tentu positif.

Ilham menegaskan, sebanyak 51 tenaga medis yang hasil rapid test-nya reaktif, telah dilakukan swab test dan spesimennya telah dikirim ke Laboratorium IPB untuk dilakukan pengujian.

BACA JUGA: Kabar Terkini Pasien Positif Corona di Wisma Atlet, Semoga Ini Berlanjut

"Kita harapkan hasilnya bisa cepat diperoleh, semoga hasilnya semuanya negatif," katanya.

Ilham menjelaskan, sebanyak 51 tenaga medis di RSUD itu adalah bagian dari 800 pegawai di RSUD yang menjalani rapid test secara bertahap sejak pekan lalu.

BACA JUGA: Pengumuman! Bogor Kritis Tenaga Medis

"Karena keterbatasan persediaan kit rapid test, sehingga pelaksanaan tes dilakukan  bertahap," katanya.

Dia menambahkan, sebanyak 51 tenaga medis yang hasil rapid testnya reaktif, jika swab test nanti hasilnya positif, maka dari analisa tim, paparan bisa terjadi pada saat melayani pasien yang terlihat tanpa gejala (OTG), pada saat melayani pasien rawat jalan, atau di kamar operasi.

"Bisa juga tertularnya dari luar, misalnya di perjalanan ketika pergi dan pulang kerja. Kota Bogor sudah masuk kategori 'red zone' jadi banyak ODP dan OTG," katanya.

Ilham menegaskan, terhadap 51 tenaga medis yang hasil rapid test-nya reaktif telah dilakukan karantina, yakni diisolasi dari keluarganya. "Meskipun reaktif itu belum bisa disebut positif COVID-19, tapi kita lakukan karantina di hotel yang sudah disediakan oleh Pemerintah Kota Bogor," katanya.

Menurut Ilham, tindakan pencegahan dan langkah cepat yang dilakukan pimpinan RSUD untuk menjaga dan menyelamatkan tenaga media dari terpapar COVID-19.

"Kami sangat membutuhkan tenaga medis untuk membantu pasien COVID-19 yang sedang dirawat. Saat ini, ada 44 pasien positif COVID-19 yang dirawat di RSUD," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Rasyid Ridha

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler