jpnn.com, JAKARTA - Aksi demo guru lulus passing grade (PG) atau prioritas satu (P1) di Kabupaten Sampang pada 21 Maret lalu membawa hasil.
Pemkab Sampang akhirnya berjanji akan mengangkat seluruh guru lulus PG menjadi PPPK tahun ini.
BACA JUGA: Penempatan 3.043 P1 PPPK 2022 Dibatalkan, Ketum Guru Lulus PG Acungkan Jempol
"Alhamdulillah aksi kami pada 21 Maret membawa hasil. Sebanyak 522 P1 akan diprioritaskan dalam seleksi PPPK 2023," kata Ketua Forum Guru Honorer Lulus Passing Grade Kabupaten Sampang (FGHLPGKS) Siti Rofiani kepada JPNN.com, Jumat (24/3).
Saat ini ujar Rofi, Pemkab Sampang tengah menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB). Para guru lulus PG tanpa formasi PPPK 2022 pun harus menunggu dengan sabar.
BACA JUGA: Guru Lulus PG Masih Belum Yakin Pengumuman PPPK 10 Maret, Alasannya Masuk Akal
Menurut Rofi, informasi dari Pemkab Sampang, e-formasi belum dibuka pada 21 Maret. Padahal, sesuai surat MenPAN-RB Azwar Anas pada 14 Maret, sudah mulai pengusulan formasi PPPK 2023 sejak 20 Maret dan akan ditutup 30 April.
"Kami berharap janji Pemkab Sampang ini segera terealisasi sehingga tidak ada lagi P1 yang tercecer," tegas Rofi.
BACA JUGA: Aksi Unjuk Rasa Guru Lulus PG PPPK Batal, Ada Permintaan Khusus Dirjen Nunuk
Sebelumnya, ratusan guru lulus PG hasil seleks PPPK 2021 melakukan aksi demo di kantor Dinas Pendidikan dan pemkab Sampang pada Selasa (21/3).
Salah satu tuntutan mereka adalah Pemkab Sampang mengangkat 519 guru P1 tanpa formasi PPPK 2022 untuk diangkat tahun ini
"519 P1 sudah lulus PG, tetapi dua kali tidak mendapatkan formasi PPPK 2021 dan 2022. Kami menuntut Pemkab Sampang mengangkat semua P1 menjadi PPPK tahun ini," kata Siti Rofiani.
Korlap aksi P1 Zainuddin mengatakan ada tiga tuntutan massa aksi, yaitu:
1. Mempercepat peng-SK-an PPPK Kab. Sampang untuk kuota tahun 2023.
2. Ajukan quota Formasi th 2023 minimal sebanyak 519 untuk guru dan langsung ajukan di e-Formasi saat ini juga.
3. Meminta maaf secara terbuka kepada 519 guru honorer yang lulus PG, karena telah menggantung nasibnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad