jpnn.com - SURABAYA – Sebanyak 5.267 orang bakal menjalani tes calon pegawai negeri sipil (CPNS) Pemkot Surabaya di SMKN 5 Surabaya mulai besok (6/10) hingga 11 Oktober. Mereka memperebutkan 116 kursi. Mulai bidang tenaga pendidikan, kesehatan, sampai tenaga teknis.
Panitia seleksi ingin pelaksanaan tes tersebut berjalan transparan. Karena itu, panitia juga memasang layar monitor selebar 50 inci di luar ruang ujian. Dengan fasilitas tersebut, masyarakat juga bisa ikut mengawasi pelaksanaan tes para pelamar CPNS itu.
BACA JUGA: Naik Turun Gunung 5 Km demi Air Bersih
Ada dua layar monitor yang disiapkan. Satu layar akan tersambung dengan kamera pengawas yang berada di empat sudut ruang ujian. Satu layar monitor lagi dipakai untuk menampilkan statistik pengerjaan soal dengan sistem computer assisted test (CAT). Nilai tiap peserta bisa dipantau secara real time.
Ketua Panitia Seleksi CPNS Surabaya Hadisiswanto Anwar mengungkapkan, sistem itu dipakai untuk menjaga transparansi. Dengan demikian, tidak ada lagi yang berpikiran tes itu curang dan sejenisnya.
BACA JUGA: Tangki Terguling , 4.000 Liter Solar Tumpah
"Sepanjang tes berlangsung, orang yang berada di luar bisa ikut mengawasi," ungkapnya.
Dalam sehari, ada lima kelompok tes. Namun, khusus Jumat dan Sabtu, masing-masing cuma tiga kelompok tes. Tiap kelompok tes tersebut akan diikuti 200 peserta. Namun, panitia mempersiapkan 220 unit komputer yang terpasang di meja ujian. Artinya, ada 20 komputer cadangan bila ada kerusakan.
BACA JUGA: Mengular di Suramadu
Hadi yang juga menjabat asisten administrasi umum Pemkot Surabaya itu menambahkan, nilai CAT bakal langsung keluar setelah peserta merampungkan tes. Skor itu akan terpampang langsung di layar monitor mereka masing-masing. Panitia juga akan mencetak hasil ujian tersebut dan memublikasikannya di papan pengumuman di setiap sesi.
"Jadi, nilai bisa langsung diketahui saat itu juga," imbuhnya.
Selain pengamanan di dalam ruang ujian, panitia memberikan pengawasan ekstra saat registrasi ulang. Identitas peserta ujian akan dilihat langsung dengan mencocokkan wajah peserta dengan foto yang tertera pada kartu ujian.
"Itu dilakukan untuk menghindari perjokian. Jadi, ini ketat sekali,’’ ujar Sukesti Sugiarti, koordinator pelaksana dan pengawas tes CPNS Jawa Timur, yang turut melihat kondisi ruang ujian kemarin.
Peserta juga tak bisa saling memberikan sontekan. Meski duduk berdekatan, setiap peserta akan mendapatkan jenis soal yang berbeda dengan bobot sama. Tes meliputi tiga mata ujian. Yakni, tes inteligensia umum, tes wawasan kebangsaan, dan tes karakteristik pribadi. Ada seratus soal yang harus diselesaikan dalam waktu 90 menit.
"Cara mengerjakan soal ini juga sangat mudah, cukup menggunakan mouse," katanya.
Sementara itu, sebanyak 3.569 pelamar CPNS Pemprov Jatim lolos verifikasi pemberkasan. Mereka bakal melanjutkan ke tahap tes kompetensi dasar (TKD) yang dilaksanakan pada 7–11 Oktober mendatang. Menurut Kepala BKD Pemprov Jatim Akmal Boedianto, meski terjadi kendala teknis pada sistem internal BKD, proses administrasi yang dilakukan para pelamar CPNS akhirnya berjalan lancar.
Sebelumnya, tercatat ada sekitar 9.791 user yang telah masuk dalam laman panitia seleksi nasional (panselnas). Yang masuk laman BKD Jatim mencapai 5.137 user dan yang memenuhi syarat administrasi 3.569 orang.
"Sisanya tidak memenuhi syarat," ungkap Akmal.
Seluruh peserta CPNS yang lolos verifikasi tersebut harus menjalani tes selama lima hari di gedung Akademi Teknik dan Keselamatan Penerbangan (ATKP) Surabaya. BKD telah menyiapkan 150 unit komputer untuk pelaksanaan tes dengan sistem CAT. Dalam sehari, akan ada 750 peserta yang mengikuti tes dengan lima kali angkatan.
"Karena jumlah peserta tidak sebanyak tahun lalu, cukup diselesaikan kurang lebih seminggu,’’ imbuhnya.
Akmal menuturkan, tes CPNS masih menggunakan passing grade untuk menentukan lolos tidaknya peserta. Tahun lalu, passing grade yang ditentukan adalah 250. Namun, hingga kini belum ada kepastian passing grade yang ditentukan pusat. ’’Kemungkinan bisa sama,’’ ujarnya.
Saat ini kuota CPNS pemprov hanya 168 kursi. Jumlah tersebut menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 585 kursi. ’’Kuota itu sudah ditentukan dari pusat,’’ kata Akmal. (jun/ayu/c17/hud)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bawa 10 Kubik Ulin Bodong, Tiga Orang jadi Tersangka
Redaktur : Tim Redaksi