53 Imigran Gagal Menyeberang

Jumat, 09 Maret 2012 – 16:46 WIB

CIAMIS – Perairan pantai selatan Jawa memang favorit bagi imgran gelap untuk menyeberang dari Indonesia ke Australia. Setelah Polres Garut menggagalkan penyeberangan puluhan imigran, Selasa (6/3), Kamis (8/3) Polres Ciamis yang giliran menggagalkan upaya serupa. Dibantu anggota Kodim 0613 Ciamis, polisi menangkap 53 imigran asal Iran dan Afganistan yang diduga akan diselendupkan ke Australia via Pantai Cimerak, Ciamis.

Para imigran itu dipergoki personel Polsek Cimerak sedang berada di Dusun Cikedok Desa Masahan Kecamatan Cimerak. Mereka saat itu menggunakan 14 mobil minibus. Dari 14 minibus itu, delapan diantaranya bisa disita polisi, sedangkan sisanya kabur.

Informasi dihimpun Radar (Group JPNN), rombongan imigran itu memasuki wilayah Cimerak sekitar pukul 13.00. Konvoi kendaraan melaju dari arah Pangandaran menuju Dusun Cikedok Desa Masawah Kecamatan Cimerak. Warga yang curiga kemudian melaporkan konvoi kendaraan -- yang didalamnya terdapat orang asing itu-- ke Polsek Cimerak. 

Berbekal informasi dari warga, anggota Polsek Cimerak langsung melakukan pengecekan dan mendapatkan sejumlah kendaraan berderet di pinggir jalan menuju arah pantai.  Saat dilakukan pemeriksaan, mobil tersebut ternyata ditumpangi warga asal Timur Tengah. Melihat personel kepolisian, belasan mobil mencoba melarikan diri. Namun,  Polisi berhasil menangkap delapan kendaraan diantara Luxio B 1563 TFK, Xenia B 1900 NFW, Xenia B 1953 NKA,  Arena F 1721 GQ, Arena B  19735 KO, Kijang GLX B 8699 XH, Arena B 1065 BZA,  Avanza B 2528 LJ serta satu Avanza tanpa awak Nopol  Z 777 TU.  Imigran yang berhasil diamankan kemudian dibawa ke Mapolsek Cijulang.  Saat petugas lengah, beberapa imigran sempat melarikan diri saat berada di Mapolsek Cijulang.  Bahkan, empat imigran sempat naik bus jurusan Cijulang - Tasikmalaya. Namun, upaya tersebut berhasil digagalkan polisi yang melakukan pengejaran. 

Untuk memudahkan koordinasi, para imigran langsung diberangkatkan menuju Polres Ciamis sekitar pukul 20.00 tadi malam dengan pengawalan ketat petugas kepolisian gabungan dari Polsek Pangandaran, Cijulang, Parigi dan Polisi Perairan Pores Ciamis.

“Kami langsung bawa ke Polres Ciamis untuk memudahkan penyelidikan, sementara ini kami belum mendata mereka secara terperinci, yang dibawa ke Polres sebanyak 53 orang warga Timur Tengah dan delapan supir,” tutur Kapolsek Cijulang Kompol Syaiful Bahri kepada Radar di Mapolsek Cijulang. 

Dikatakan Kapolsek, rombongan imigran berasal dari sejumlah tempat berbeda di Jakarta, “Mereka terdiri dari beberapa kelompok yang tidak saling kenal kemudian dikoordinir di satu tempat kemudian diberangkatkan dari Jakarta menggunakan mobil pribadi yang dirental menuju Pangandaran,” tuturnya.

Menurut Kapolsek, rombongan sempat singgah di Pangandaran. Namun, kata Kapolsek, para supir yang merupakan warga Jakarta diminta seseorang untuk melanjutkan perjalanan ke wilayah pesisir pantai di Kecamatan Cimerak yang berjarak sekitar  60 kilomter dari Pantai Pangandaran. Di wilayah Cimerek, kata Kapolsek, mereka berhenti di sebuah jalan terpencil di wilayah  Dusun Cikedok Desa Masawah Kecamatan Cimerak menuju arah pesisir pantai. “Anggota kami kemudian melakukan pemeriksaan. Setelah diperiksa (Polisi), ternyata di dalam mobil itu orang-orang timur tengah semua ada anak-anak juga,” ungkapnya.

Dikatakan Kapolsek, polisi sempat melakukan kejar-kejaran dengan beberapa kendaraan yang sempat berusaha kabur. “Delapan kendaraan berisi 53 warga timur asal Iran dan Afganistan akhirnya berhasil kita amankan, termasuk satu kendaraan yang diduga menjadi pemandu mereka, namun orangnya berhasil kabur. Menurut informasi masih ada enam kendaraan lagi yang melarikan diri,” tuturnya.

Kapolsek menduga ada warga pribumi yang memandu para imigran tersebut. “Pembawa mobil leter Z itu masih kami kejar. Menurut informasi mereka dari Cipatujah,” tuturnya.
Hasan, salah seorang imigran asal Iran mengaku sedang berlibur bersama keluarganya. “Saya tidak akan naik kapal ke Australia. Kami legal punya paspor. Kami ke sini sedang jalan-jalan,” ungkapnya.

Sementara itu, Wantar (38) salah seorang supir asal Jati Sampurna Bekasi menuturkan, ia tidak tahu warga asing yang ia bawa merupakan imigran. “Saya kan usaha rental mobil, ada yang minta mengantarkan orang asing ke Pangandaran, ya saya antar, gak tahu kalau itu imigran,” tuturnya.

Dikatakannya, ia berangkat dari Jakarta sekitar Rabu (7/3) malam sekitar pukul 20.00. Saat di Pangandaran ia mengaku ditelepon seorang pemandu untuk melanjutkan ke wilayah Cimerak. “Kami diminta ke Cimerak, sempat protes juga karena keluar perjanjian, namun setelah negosiasi harga kami akhirnya berangkat,” tuturnya. (nay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Puluhan Mahasiswa Ketipu Janji Wisuda


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler