5,5 Juta Guru dan Dosen Terima Vaksin Covid-19, Ini Permintaan KPAI kepada Mendikbud

Rabu, 24 Februari 2021 – 22:54 WIB
Ilustrasi guru honorer sedang mengajar. Foto: Istimewa for JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 5,5 juta guru dan dosen ditargetkan selesai menerima vaksin Covid-19 pada Juni 2021. Tujuannya agar sekolah kembali dibuka dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. 

Menurut Komisioner Komisi Pendidikan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan Retno Listyarti mengatakan, pernyataan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim yang menginginkan Juli 2021 sekolah tatap muka dimulai tidak bisa serta merta dilakukan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi untuk pembelajaran tatap muka.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Kerumunan Kunker Jokowi Bikin Kubu Rizieq Panas, Siapa yang Berkuasa? Mabes Polri Jawab Begini

 "Saya mengapresiasi pemerintah yang sudah memprioritaskan pemberian vaksin kepada pendidik dan tenaga kependidikan. Hal ini adalah bentuk kepedulian pemerintah kepada para guru yang merupakan garda terdepan dalam melayani proses pembelajaran kepada peserta didik," terang Retno di Jakarta, Rabu (24/2). 

KPAI, lanjutnya, mendorong pemerintah merancang pengujian vaksin untuk usia anak agar herd immunity atau kekebalan kelompok terwujud.

BACA JUGA: Pengembangan Vaksin Nusantara Menuai Kritik, Begini Respons Bang Saleh

Kekebalan kelompok adalah perlindungan secara tidak langsung dari penyakit menular yang terjadi ketika sebagian besar populasi menjadi kebal terhadap infeksi.

Baik melalui infeksi sebelumnya atau vaksinasi, sehingga individu yang tidak kebal ikut terlindungi.

BACA JUGA: Satgas Covid-19 DPR Inspeksi ke BPOM, Ini Vaksin yang Sudah Dapat Izin

"Herd immunity sulit terwujud kalau hanya pendidik dan tenaga kependidikan yang divaksinasi. Vaksin dimasukkan ke tubuh untuk membantu sistem imun mempelajari virus dan melawannya tanpa harus sakit," terangnya.

Dia melanjutkan, KPAI mendorong para pendidik dan tenaga kependidikan yang sudah divaksin harus tetap melakukan protokol kesehatan 3M yakni memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

Jangan mengira setelah ada vaksin berarti akan bebas, tidak pakai masker lagi dan abai menerapkan 3 M, karena ini masih  pandemi Covid-19. 

Vaksin akan diberikan kepada masyarakat secara bertahap karena jumlah vaksin masih terbatas. Alhasil, masih akan banyak orang yang belum divaksin sehingga virus tetap dapat menyebar dan berisiko menginfeksi siapa saja.

Berdasarkan teori, suatu wilayah dikatakan bebas dari penyakit jika sudah terjadi kekebalan kelompok atau herd immunity. Kondisi ini bisa dicapai dengan pemberian cakupan vaksin mencapai 90 persen. 

"Meski para pendidik dan tenaga kependidikan sudah divaksin, tetapi pemerintah pusat dan daerah harus memastikan penyiapan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Juli 2021 secara ketat," ujarnya. 

Sebab, saat PTM sekolah-sekolah harus dipastikan sudah menyiapkan infrastruktur dan protokol kesehatan/SOP adaptasi kebiasaan baru (AKB) di satuan pendidikan demi melindungi warga sekolah, terutama peserta didik, mengingat vaksin Covid-19 untuk anak-anak belum tersedia. 

“Pastikan 5 siap, yaitu siap daerahnya, siap sekolahnya, siap gurunya, siap orangtuanya, dan siap anaknya. Jika salah satu tidak siap, maka tunda buka sekolah tatap muka karena akan berpotensi menjadikan sekolah sebagai kluster baru. Harus dipastikan juga bahwa kasus Covid-19 di wilayah itu sudah landai," pungkas Retno. (esy/jpnn)

 

 

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler