55 Orang Imigran Kabur di Tanjungpinang

Selasa, 17 Juli 2012 – 13:34 WIB
TANJUNGPINANG -  Sebanyak 55 orang imigran asal Afganistan, Minggu (15/7) dini hari kembali melarikan diri dari Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Tanjungpinang. Seluruh imigran tersebut kabur dengan membobol jeruji besi dan melompat dari atap Rudenim.

Kaburnya imigran tanpa surat-surat itu sering terjadi, bahkan pada Juni 2012 lalu, sebanyak lima orang imigran juga kabur dari Rudenim dengan melompat dari atap Rudinem setelah berhasil membobol jeruji besi ruang tahanannya.

"Imigran yang kabur ini berasal dari blok B lantai II dan blok C lantai III," ujar Kepala Rudenim Tanjungpinang, M Yunus Junaid, Senin (16/7).

Menurut Yunus, kejadian tersebut diketahui petugas jaga sekitar pukul 03.00 WIB dini hari saat beberapa rombongan imigran itu turun dari lantai dua hendak ke lantai dasar. Melihat para imigran hendak meloncat, petugas yang berjaga langsung menghentikan.

"13 orang berhasil ditangkap di Rudenim, dua orang tertangkap di batu 5 atas," ujarnya.

Karena jumlah penjaga tidak sebanding dengan yang kabur, sebanyak 40 orang berhasil meloloskan diri dari petugas jaga Rudenim yang saat itu bertugas. "Saat kejadian, petugas jaga kita hanya delapan orang. Sehingga, hanya mampu menangkap 15 orang di dua lokasi yang berbeda," katanya.

Yunus mengatakan, penyebab seringnya para imigran ini melarikan diri karena jumlah antara petugas penjaga Rudenim dengan tahanan tidak sebanding. "Yang berjaga permalam hanya 8 orang, sedangkan jumlah tahanan ada sekitar 400 orang," paparnya lagi.

Ia berharap, kekurangan petugas yang ada di Rudinem bisa teratasi secepatnya. Jika tidak, maka ia tidak bisa memastikan apakah tidak ada lagi imigran yang kabur. "Kondisi para imigran yang ditahan disini sudah banyak. Bahkan, kuota blok tahanan sudah mendekati batas maksimal," sebutnya.

Selain itu, kata Yunus, status para imigran ini terlalu lama menjadi tahanan Rudenim. Seluruh imigran sering mengalami depresi. Sementara pemerintah Australia, sampai saat ini belum memberi kepastian kepada mereka untuk diterima sebagai suaka di negara tersebut.

"Terkadang mereka juga teriak mungkin karena sudah bosan dan kondisi blok tahanan sudah hampir penuh," terangnya. (nal)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Tuntut Kepsek Mundur, Siswa SMAN 1 Ketanggungan Demo

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler