jpnn.com, KUDUS - Final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 telah berakhir. Sebanyak 55 pebulu tangkis muda berhasil melaju ke tahap karantina. Tahap karantina digelar selama satu pekan hingga Jumat (29/11), di dua asrama PB Djarum di Jati dan Kaliputu.
Perjuangan para atlet muda untuk menembus tahap karantina tidaklah mudah. Sebanyak 133 peserta Final Audisi Umum 2019 merupakan peraih Super Tiket dari lima kota penyelenggaraan audisi, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus. Mereka harus berjibaku dalam empat tahap eliminasi yang ditentukan oleh para pelatih tim PB Djarum.
BACA JUGA: Peserta dari Luar Pulau Jawa Curi Perhatian di Final Audisi PB Djarum
Manajer tim PB DJarum Fung Permadi mengatakan, tahap karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum.
"Setelah masa orientasi tersebut, kami akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang," kata pelatih yang telah belasan tahun melatih di klub bulutangkis asal Kota Kudus ini.
BACA JUGA: 134 Peserta Berebut Jadi Jawara di Final Audisi PB Djarum
"Selama Tahap Karantina, banyak pertandingan yang akan kami gelar. Tapi penilaian pun tidak hanya dari hasil pertandingan apakah adik-adik ini kalah atau menang, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki mereka," lanjut Fung.
Fung menambahkan, melalui tahap karantina ini, para pelatih juga lebih memiliki waktu lebih banyak untuk semakin selektif dalam memilih atlet-atlet yang akan dibinanya kelak, dengan bekal konsep pelatihan yang sesuai dengan standar PB Djarum, guna mencetak atlet-atlet muda ini ke level dunia.
BACA JUGA: Pernyataan Berani dari Gubernur Ganjar Pranowo soal Audisi PB Djarum
"Saya menugaskan masing-masing pelatih di PB Djarum untuk menentukan pilihan dan berani memikul tanggungjawab dalam membina atlet-atlet hasil Audisi Umum pada tahun ini," tegasnya.(mg7/jpnn)
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh