59 TKI Dipulangkan Paksa

Senin, 05 Januari 2015 – 11:44 WIB

SAMPANG - Sebanyak 59 tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Sampang dideportasi atau dipulangkan paksa oleh pemerintah Malaysia beberapa hari lalu. Pemulangan itu dilakukan dalam rangka pemutakhiran data di negeri jiran. Diduga, mereka tidak mempunyai izin resmi di Malaysia. 

Menurut informasi, deportasi tersebut dilakukan bertahap sejak 25 Desember 2014. Deportasi diprediksi terus terjadi hingga 15 Januari 2015 sehingga jumlah TKI ilegal asal Sampang diperkirakan bertambah. Kabid Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Naker­trans) Bisrul Hafi yang mewakili Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Malik Amrullah saat dikonfirmasi membenarkan adanya pemulangan terhadap TKI ilegal.

Dia mengungkapkan, deportasi terjadi terhadap ratusan TKI ilegal asal Jawa Timur. Sebagian di antaranya adalah TKI dari Kabupaten Sampang. ''Pada 25 Desember, ada 130 TKI ilegal asal Jawa Timur yang dipulangkan. Sementara itu, 59 orang di antaranya adalah TKI asal Sampang. Para TKI yang dideportasi langsung dipulangkan ke rumahnya masing-masing,'' ungkapnya.

Bisrul menjelaskan, pada tahap pertama, 29 TKI dipulangkan. Sementara itu, pada tahap kedua, tepatnya pada 26 Desember, pemerintah Malaysia kembali memulangkan sejumlah TKI melalui Bandara Juanda. ''Sebanyak 27 orang di antaranya adalah TKI ilegal asal Sampang,'' jelasnya.

Pada 27 Desember, lanjut dia, pemerintah Malaysia kembali memulangkan sejumlah TKI. Sebanyak 3 orang di antaranya meru­pakan warga Sampang. Jadi, total TKI ilegal mencapai 59 orang. ''Total TKI ilegal yang dipulangkan sementara mencapai 59 TKI,'' katanya.

Kapan deportasi selanjutnya? Bisrul belum bisa memastikan. Batas akhir deportasi pemerintah Malaysia diprediksi hingga 15 Januari 2015, kemungkinan deportasi terus terjadi cukup besar. Sebab, menurut dia, pemerintah Malaysia gencar melakukan pemu­takhiran data TKI. (fat/rd/bh/mas/JPNN/) 
 

BACA JUGA: Gagal Menikah, Ceburkan Diri ke Sumur

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banten Siaga Darurat Bencana Banjir


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler