6 Bahaya Makan Mi Instan, Tingkatkan Risiko Serangan Penyakit Ini

Sabtu, 15 Juni 2024 – 02:01 WIB
Ilustrasi mi instan. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - MI instan merupakan salah satu makanan kesukaan banyak orang, bahkan anak-anak.

Bagaimana tidak, selain rasanya yang lezat, mi instan tersedia dalam berbagai rasa dengan harga yang terjangkau.

BACA JUGA: Nikmati Mi Instan Pedas Tanpa Bikin Waswas

Namun, ada beberapa dampak kesehatan negatif yang terkait dengan konsumsi mi instan secara rutin.

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Mirchi.in.

BACA JUGA: 5 Manfaat Kencur, Bikin Penyakit Mematikan Ini Ogah Mendekat

1. Kandungan Natrium Tinggi

Mi instan sering kali mengandung natrium tinggi, yang bisa menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Natrium merupakan nutrisi penting, tetapi mengonsumsinya terlalu banyak bisa menyebabkan masalah seperti tekanan darah tinggi, retensi air, dan kerusakan ginjal.

BACA JUGA: Bosan Makan Mi Instan yang Biasa Saja? Coba Resep Ini, Dijamin Ketagihan

Banyak merek mi instan mengandung paket perasa yang dikemas dengan natrium untuk meningkatkan rasanya.

2. Nilai Gizi Buruk

Mi instan terbuat dari tepung olahan yang tidak mengandung nutrisi penting seperti serat, protein, dan lemak sehat.

Artinya, makanan tersebut tidak memberikan nutrisi yang cukup, dan mengonsumsinya secara teratur bisa menyebabkan defisiensi.

Meskipun energi tersebut bisa terisi dalam jangka pendek, tetapi energi tersebut bukanlah sumber energi yang berkelanjutan.

3. Terkait dengan Obesitas

Mi instan mengandung karbohidrat yang tinggi, sehingga bisa menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas jika dikonsumsi secara rutin.

Sebuah penelitian yang dilakukan di Korea Selatan menemukan bahwa orang yang makan mi instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko lebih tinggi terkena sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi yang mencakup obesitas, tekanan darah tinggi, dan kolesterol tinggi.

4. Peningkatan Risiko Kanker

Mi instan mengandung bahan kimia berbahaya seperti bisphenol A (BPA) yang digunakan dalam kemasannya.

Mengonsumsi mi instan secara rutin bisa meningkatkan risiko penyakit kanker, terutama kanker lambung.

Sebuah penelitian menemukan bahwa wanita yang makan mie instan lebih dari dua kali seminggu memiliki risiko 68 persen lebih tinggi terkena kanker perut.

Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa satu merek mi instan memiliki jumlah BPA 140 kali lipat dalam kemasannya, dibandingkan dengan jenis sup serupa yang terbuat dari mie segar.

5. Masalah Pencernaan

Mi instan bisa menyebabkan masalah pencernaan karena rendahnya serat yang penting untuk pencernaan yang baik.

Mereka juga bisa menyebabkan kembung, gas, dan sembelit karena kandungan natriumnya yang tinggi.

Misalnya, mengonsumsi mi instan dalam jumlah banyak dalam satu hari bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut dan buang air besar tidak teratur.

6. Kesehatan Mental

Mi instan mungkin berdampak buruk pada kesehatan mental karena mengandung natrium tinggi yang bisa mengganggu keseimbangan bahan kimia di otak.

Mengonsumsi mi instan lebih dari dua kali seminggu telah dikaitkan dengan depresi, kecemasan, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Misalnya, sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang rutin makan mi instan lebih cenderung memiliki kesehatan mental yang buruk dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsi mi instan.

Kesimpulannya, meskipun mie instan mungkin merupakan pilihan makanan yang nyaman dan murah, tetapi makanan ini mempunyai berbagai risiko kesehatan.

Penting untuk mengonsumsinya dalam jumlah sedang dan melengkapi diet Anda dengan makanan padat nutrisi seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian.

Dengan demikian, Anda bisa mengurangi risiko terjadinya masalah kesehatan terkait konsumsi mi instan secara rutin.(fny/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... 5 Khasiat Oatmeal, Aman Dikonsumsi Penderita Penyakit Ini


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler