jpnn.com, MEXICO CITY - Kamis (13/6) menjadi hari yang menegangkan bagi Marcos Miranda Cogco. Dia berada di ambang hidup dan mati. Jika polisi tak membebaskannya, Marcos mungkin akan menyusul rekan seprofesinya, Norma Sarabia, yang tewas ditembus timah panas.
Marcos diculik pada Rabu (12/6) di rumahnya yang terletak di Boca del Rio, Veracruz. Saat hendak mengantar anaknya ke sekolah, jurnalis kriminal di portal Noticias a Tiempo itu ditodong dengan senjata api oleh dua pria. Tengah malam, penculiknya berkata bahwa mereka akan pergi ke tempat aman. ''Tapi, saya rasa mereka akan membunuh saya,'' ujar Marcos, sebagaimana dikutip Agence France-Presse.
BACA JUGA: Kembali Tebar Ancaman, Donald Trump Beri Meksiko Waktu 45 Hari
Untung, di tengah jalan, mobil yang membawanya berpapasan dengan polisi. Kala itu, polisi memang tengah mengerahkan orang untuk mencari Marcos. Begitu mobil tersebut dihentikan, kedua pelaku langsung menembak. Polisi pun membalas. Baku tembak tak terelakkan. Dua pelaku kemudian lari dan meninggalkan Marcos begitu saja.
BACA JUGA: Dua Wartawan Diduga Menjadi Korban Persekusi Saat Meliput Acara Malam Munajat 212
BACA JUGA: Ancaman Trump Bikin Presiden Meksiko Langgar Janji Kampanye
Istri Marcos mengungkapkan, sang suami kerap mendapat ancaman dari Menteri Dalam Negeri Negara Bagian Veracruz Eric Cisneros. Jika Marcos tak menulis hal yang bagus tentangnya, sesuatu akan terjadi padanya.
Pembebasan Marcos adalah hal baik yang jarang terjadi. Reporters Without Borders memasukkan Meksiko ke daftar negara yang paling mematikan bagi jurnalis di dunia.
BACA JUGA: Diancam Trump, Meksiko Perketat Perbatasan
Setiap tahun, negara yang dipimpin Presiden Andrés Manuel López Obrador itu disejajarkan dengan Syria dan wilayah-wilayah konflik lainnya. Tahun ini saja, sudah ada enam jurnalis yang dibunuh di Meksiko. Yang terakhir adalah pembunuhan Norma Sarabia di Tabasco.
Norma ditembak mati Selasa Malam (11/6) saat pulang ke rumahnya di Huimanguillo. Dia kerap diancam karena mengungkap korupsi di kepolisian. Norma menjadi jurnalis ke-149 yang tewas dibunuh sejak 2000 di Meksiko. (sha/c18/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bea Caravan
Redaktur & Reporter : Adil