jpnn.com, MEKSIKO - Saat Rusia dan Tiongkok mulai kongkalikong, AS bersikap peduli setan. Saat ini perhatian musuh dari dua negara itu lebih terarah ke Meksiko. Mereka harus menunggu apakah Presiden Andres Manuel Lopez Obrador bisa menghentikan karavan imigran dari Amerika Tengah.
Setelah pembicaraan hari kedua, pemerintah Meksiko menyatakan sudah menambahkan 6.000 personel baru di wilayah perbatasan dengan Guatemala.
BACA JUGA: Bea Caravan
''Mereka bakal tiba di perbatasan dan membatasi jumlah imigran yang masuk,'' jelas Menteri Luar Negeri Meksiko Marcelo Ebrard.
BACA JUGA: Trump Ancam Luncurkan Perang Dagang dengan Meksiko
BACA JUGA: Trump Ancam Luncurkan Perang Dagang dengan Meksiko
Namun, pembicaraan itu belum selesai. AS masih ingin memberlakukan sistem yang membuat imigran tidak bisa langsung masuk ke perbatasan mereka.
Menurut usulan mereka, imigran harus mengajukan suaka dulu di negara asing yang mereka injak pertama. Jadi, warga Guatemala harus lebih dulu mengajukan suaka di Meksiko. Imigran dari Honduras dan El Salvador harus mengajukan suaka di Guatemala.
BACA JUGA: Trump Bacakan Doa Roosevelt di Peringatan 75 Tahun D-Day
Jika tidak puas, AS bisa memberlakukan tarif 5 persen pada semua komoditas dari Meksiko mulai pekan depan. Nilai tarif itu akan naik bertahap hingga 25 persen jika masalah terus diperpanjang. (bil/c14/dos)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ditolak Warga Inggris, Trump Naik Helikopter ke Istana Buckingham
Redaktur & Reporter : Adil