jpnn.com, JAKARTA - Mengatur keuangan merupakan salah satu kunci membangn bahtera rumah tangan agar lebih harmonis dan tertata.
Meski terlihat mudah, tetapi kebutuhan rumah tangga bulanan memiliki tantangan tersendiri.
BACA JUGA: OJK Kembali Gelar Kompetisi Inklusi Keuangan 2022, Berhadiah Rp 80 Juta
Selalu ada godaan untuk membeli barang yang tidak diperlukan, terjebak antara keinginan dengan kebutuhan.
Alasannya, karena lagi memegang uang.
BACA JUGA: Begini Cara Kerja Meisya Siregar saat Jadi Menteri Keuangan di Rumah
Terlepas dari berapa uang yang dipegang, hasrat untuk membeli barang selalu tinggi.
Jika keuangan tidak dikelola dengan baik, bisa berdampak buruk bagi rumah tangga Anda.
BACA JUGA: Program PLEK Bantu Rumah Tangga Petani Kelola Keuangan
Oleh sebab itu, penting untuk tahu cara mengatur keuangan rumah tangga secara efektif.
Berikut 6 cara yang harus diperhatikan saat mengatur uang bulanan agar tidak cepat habis.
1. Mencatat pemasukan dan pengeluaran uang
Uang bisa diatur dengan baik jika mengetahui jumlah yang dimiliki. Oleh sebab itu, perhatikan jumlah uang yang masuk ke rekening Anda.
Pemasukan tidak selalu gaji bulanan, bisa juga dalam bentuk bonus project, keuntungan trading, hasil investasi, hingga hasil penjualan barang.
Dengan kata lain, mencatat uang yang masuk dari berbagai sumber secara manual ataupun aplikasi.
Selain pemasukan, catat pula berapa pengeluaran selama satu bulan.
Biaya tersebut meliputi makan sehari-hari, tagihan listrik, alir, uang dapur, uang pendidikan, hingga cicilan yang diperlukan.
Komunikasikan dengan pasangan Anda terkait pemasukan dan pengeluaran agar tidak terjadi masalah di kemudian hari.
2. Membuat daftar belanja bulanan
Membuat daftar belanjaan membantu pengeluaran rumah tangga secara efektif.
Catatan prioritas bulanan membuat pengeluaran makin tertata dengan baik.
Daftar belanja bulanan bermanfaat sebagai pengingat untuk mementingkan kebutuhan prioritas terlebih dahulu.
Setelah itu, Anda bisa beralih ke kebutuhan sekunder dan tersier.
3. Membedakan antara keinginan dengan kebutuhan
Setelah membuat catatan keuangan, perlu juga membedakan keinginan dengan kebutuhan.
Hidup berumah tangga memiliki kebutuhannya tersendiri dan wajib terpenuhi.
Walaupun Anda sudah membuat catatan, tetap saja masih banyak yang kesulitan tentang hal tersebut.
Tidak sedikit orang mengeluarkan uang yang melebihi anggaran kebutuhan sehari-hari.
Seringkali mengutamakan keinginan daripada kebutuhan.
Misalnya, langsung membeli smartphone keluaran terbaru.
Sejujurnya tindakan tersebut tidak dosa selama kebutuhan rumah tangga terpenuhi terlebih dahulu.
Jangan sampai punya smartphone baru, tetapi tak bisa makan.
Oleh sebab itu, perhatikan kembali kebutuhan selama ini. Kebutuhan primer rumah tangga yang harus terpenuhi selama satu bulan.
Setelah semuanya terpenuhi, barulah memikirkan untuk ganti smartphone. Dengan syarat sudah menyiapkan anggaran sendiri.
4. Membuat anggaran rumah tangga
Jika selama ini Anda lupa membuat anggaran rumah tangga, tidak ada kata terlambat untuk memulainya.
Tidak semua orang punya anggaran yang sama. Semua kembali lagi kepada kebutuhan masing-masing.
Sebenarnya ada banyak cara membuat anggaran rumah tangga yang bisa diikuti.
Salah satunya merupakan metode 50:30:20. Metode itu mengajarkan untuk mengalokasikan uang dari 100% pemasukan Anda.
Pertama,sediakan 50% dari total pemasukan untuk kebutuhan rumah tangga.
Karena posisinya paling besar maka kebutuhan rumah tangga penting untuk selalu terpenuhi supaya asap dapur terus ngebul.
Selain itu, biaya transportasi perlu dicatat karena kendaraan berguna untuk mobilitas pekerjaan.
Kedua, 30% untuk gaya hidup. Di ranah ini bisa bersenang-senang dengan uang tersebut.
Mulai dari ngopi di tempat fancy, staycation, terbang ke Ubud, dan sebagainya.
Ketiga 20% untuk tujuan keuangan jangka panjang.
Di sini Anda mulai memasukan rencana keuangan masa depan seperti investasi, dana darurat, pendidikan, sampai urusan cicilan rumah.
Awalnya akan terasa berat karena harus menahan diri.
Namun, apabila Anda disiplin mengeluarkan uang sesuai anggaran, keuangan Anda akan terjaga dengan baik.
5. Menjaga rasio hutang
Selain menjaga pemasukan dan pengeluaran, rasio hutang perlu dijaga agar tidak menghabiskan keuangan Anda.
Tagihan hutang terkadang dapat mengganggu keuangan rumah tangga.
Apabila terpaksa berhutang, gunakan itu untuk memenuhi kebutuhan yang belum bisa terpenuhi dalam waktu dekat.
Rumah merupakan salah satu kebutuhannya. Kecuali Anda lahir dari keluarga kaya raya.
Hutang sulit untuk terhindarkan sehingga yang dapat dilakukan adalah mengajar rasio hutang agar seimbang.
Sebisa mungkin, tagihan hutang tidak melebihi 30% dari pemasukan. Apabila lebih dari angka tersebut, keuangan rumah tangga bisa terganggu.
6. Mengurangi penggunaan kartu kredit
Penggunaan kartu kredit pada dasarnya menguntungkan penggunaannya karena hemat waktu.
Transaksinya cukup mudah, yaitu tinggal gesek kartu dan selesai.
Kemudahan itu menjadi masalah ketika apabila dilakukan secara berlebihan.
Sebab, akan dikirimkan tagihan kartu kredit yang harus dibayarkan.
Jauh lebih baik jika memakai kartu kredit dengan cicilan 0 persen atau tidak melebihi 30% dari dana kartu kredit setiap bulan.
Akan lebih baik kalau membelanjakan sesuai anggaran yang tersedia.
Kalaupun ingin memakai kartu kredit, bisa mengikuti cara yang dilakukan Raditya Dika.
Dia menggunakan kartu kredit untuk memudahkan mencatat keuangan. Sebab nominalnya langsung tertera setelah transaksi.
Penggunaannya sebatas untuk memantau apa saja pengeluarannya selama satu bulan.
Dibutuhkan pemahaman keuangan serta mampu memilah kebutuhan dan keinginan agar berhasil memanfaatkan kartu kredit dengan baik.
Begitulah cara mengatur keuangan rumah tangga secara efektif.
Anda bisa melakukannya mulai sekarang.
Diskusikan kembali dengan pasangan terkait kebutuhan rumah tangga bulanan sebelum belanja ke Transmart bersama Bukalapak. (jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... OneAset, Aplikasi Digital dengan Fitur Komunitas Keuangan
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Dedi Sofian, Dedi Sofian