jpnn.com - Banyak orang menganggap bahwa madu lebih aman dan sehat jika dibandingkan gula pada umumnya.
Anggapan ini mungkin karena madu merupakan bahan alami tanpa tambahan bahan kimia.
BACA JUGA: Belum Jalankan Rukun Islam Kelima Tetapi Sudah Dipanggil Haji, Bagaimana Hukumnya?
Tapi, tahukah kalian bahwa pernyataan itu tidak sepenuhnya benar?
Madu memang mempunyai manfaat yang sangat banyak, tetapi jika dikonsumsi secara berlebihan, juga akan mempunyai efek yang buruk bagi tubuh.
BACA JUGA: Kenapa Orang Mabuk Bisa Berkata Lebih Jujur? Simak Penjelasan Medisnya
Berikut bahaya minum madu setiap hari atau secara berlebihan:
1. Timbulnya Masalah Pencernaan
Untuk efek jangka pendeknya, mengonsumsi madu terlalu banyak bisa menimbulkan masalah pencernaan. Misal diare, kram perut, dan perut kembung.
BACA JUGA: 6 Cara Mengobati Bisul di Area Kewanitaan, Nomor 5 Harap Waspada!
Pasalnya, kandungan fruktosa di dalam madu memengaruhi kemampuan usus dalam menyerap nutrisi.
Jika kamu mengalami diare atau kembung setelah minum madu terlalu banyak, segera hentikan konsumsinya dan periksa diri ke dokter.
2. Meningkatkan Kadar Gula Darah
Walaupun madu bisa menjadi alternatif yang lebih baik dari gula, madu tetap mengandung gula.
Studi menyatakan bahwa penderita diabetes harus mengonsumsi madu dengan hati-hati.
Asupan madu dalam jangka panjang dapat meningkatkan kadar hemoglobin A1C (hemoglobin yang terikat pada glukosa) dalam darah.
Kadar hemoglobin A1C yang tinggi bisa berarti risiko diabetes yang lebih tinggi.
Madu diduga memiliki efek yang mirip dengan gula meja dan sirup jagung tinggi fruktosa.
Dalam sebuah penelitian, bahan tersebut meningkatkan kadar trigliserida dan mengganggu respons glukosa dengan cara yang sama.
Kemudian, yang lebih berbahaya adalah terjadinya resistensi insulin yang bisa menyebabkan jumlah gula dalam darah meningkat.
3. Menaikkan Berat Badan
Salah satu efek samping atau bahaya minum madu setiap hari adalah dapat meningkatkan berat badan.
Satu sendok makan madu (21 gram) mengandung sekitar 64 kalori. Kalorinya relatif tinggi dan tergolong gula tambahan.
Asupan gula tambahan yang berlebihan dikaitkan dengan penambahan berat badan.
Sementara, pengurangan asupan gula tambahan dihubungkan dengan penurunan berat badan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), penting untuk menjaga asupan gula harian di bawah 10 persen dari total kalori.
Maka dari itu, batasilah konsumsi madumu dalam sehari agar tidak berlebihan.
4. Risiko Botulisme pada Anak
Jika madu diberikan secara teratur kepada bayi di bawah 1 tahun, hal ini bisa menimbulkan dampak yang negatif.
Pasalnya, beberapa madu mengandung spora bakteri Clostridium botulinum penyebab penyakit botulisme.
Pada bayi yang sistem pencernaannya belum sempurna, konsumsi madu dapat mengakibatkan keracunan botulisme.
Karena itu, apabila ingin memberikan madu atau produk makanan bayi yang mengandung madu ke anak di bawah 1 tahun, lebih baik konsultasikan dulu ke dokter.
5. Memicu Kerusakan Gigi
Minum madu berlebihan itu berbahaya, karena dapat menyebabkan kerusakan gigi. Menurut data dari USDA di Amerika Serikat, sekitar 82 persen madu terbuat dari gula.
Gula bereaksi dengan bakteri mulut dan menghasilkan asam, yang pada akhirnya dapat membuat gigimu lebih sensitif.
Selain itu, madu bersifat lengket, yang berarti dapat menempel pada gigi. Hal ini kemudian bisa menimbulkan kerusakan pada gigi.
6. Menyebabkan Keracunan
Madu secara alami mengandung mikroba, seperti bakteri, ragi, dan jamur, yang berasal dari debu, udara, kotoran, dan serbuk sari.
Namun, karena madu memiliki sifat antimikroba, mikroba ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan.
Hanya saja, ada kemungkinan bahwa madu dapat membawa kontaminasi sekunder yang berasal dari pengolahan produksinya oleh manusia, kontainer, angin, dan debu.
Sekitar 50 ml madu per hari merupakan batas yang optimal dan tidak boleh mengonsumsi lebih dari itu.
Namun, jika memiliki penyakit atau masalah kesehatan tertentu, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum menjadikan madu sebagai bagian dari menu harianmu.(klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy Artada