6 Fakta Edy Rahmayadi Menjewer dan Mengata-ngatai Coki Aritonang, Baca Nomor 5

Rabu, 29 Desember 2021 – 14:48 WIB
Gubernur Sumut Edy Rahmayadi saat diwawancarai beberapa waktu lalu di rumah dinasnya di Jalan Jenderal Sudirman, Medan. Foto: Finta Rahyuni/JPNN.com

jpnn.com, MEDAN - Tindakan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi yang menjewer, mengata-ngatai, serta mengusir pelatih biliar Khoiruddin Aritonang alias Coki Aritonang terus berlanjut.

Coki Aritonang bahkan tidak senang atas perlakuan Gubernur Edy Rahmayadi itu.

BACA JUGA: Seusai Dijewer Edy Rahmayadi, Coki Aritonang Bersumpah Demi Allah

Sebaliknya, respons Edy ditanya tentang perlakuannya terhadap Coki cukup mengejutkan.

Berikut deretan fakta tentang insiden Edy Rahmayadi menjewer Coki Aritonang:

BACA JUGA: 3 Fakta Baru Kasus Herry Wirawan Pemerkosa 13 Santriwati, Mungkin Anda Kaget!

1. Terjadi saat Penyerahan Bonus Bagi Atlet Berprestasi pada PON XX Papua

Tindakan Edy Rahmayadi menjewer, mengata-ngatai serta mengusir Coki terjadi saat penyerahan bonus bagi atlet dan pelatih berprestasi pada PON XX Papua, di rumah dinas gubernur, Senin (27/12).

BACA JUGA: Habiburokhman Sarankan Edy Rahmayadi Meminta Maaf ke Coki Aritonang

Bonus itu diberikan kepada 148 orang pemain dan pelatih dari 29 cabang olahraga (cabor) peraih medali di PON Papua dengan anggaran hampir Rp 11 miliar.

2. Edy Menjewer Coki Gegara Tidak Tepuk Tangan

Gubernur Edy menjewer Coki lantaran tidak ikut bertepuk tangan ketika dirinya memberikan sambutan dalam forum itu.

Mantan Pangkostrad itu memanggil Coki naik ke panggung, menjewer, dan lantas mengata-ngatai pelatih berprestasi itu.

"Tak cocok jadi pelatih ini," ujar Edy.

Edy juga membentak Coki yang berdiri di depan forum bersamanya.

BACA JUGA: Irjen Suntana Sampaikan Pernyataan tentang Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

"Berdiri yang benar kau. Sontoloyo," ujar Edy sembari melihat kaki Coki.

3. Mengusir Coki

Setelah dijewer dan dikata-katain oleh Edy Rahmayadi, Coki langsung turun dari panggung sambil memegang telinga kirinya yang dijewer.

BACA JUGA: Umumkan Penahanan Alfred Simanjuntak, Brigjen Setyo Budiyanto Lantas Pamit Meninggalkan KPK

Melihat Coki meninggalkan panggung, Edy lantas melontarkan kalimat pengusiran.

"Sudah pulang, tak usah dipakai lagi. Kau langsung keluar, tak usah lagi di sini," kata Edy.

4. Alasan Coki Tidak Tepuk Tangan

BACA JUGA: Coki Aritonang Bakal Laporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut

Coki yang sudah menjadi pelatih biliar sejak tahun 2018 itu mengaku tidak bertepuk tangan karena menilai apa yang disampaikan oleh Edy Rahmayadi biasa saja.

Dia menilai selama ini Edy Rahmayadi tidak begitu peduli dengan olahraga di Sumut, termasuk cabor biliar yang ditekuninya.

"Tak ada yang spektakuler yang dia lakukan, kecuali ada program spektakuler yang dimunculkan, wajar kalau aku tidak tepuk tangan, dia (gubernur) tersinggung," ujar Coki, Selasa (28/12).

Pria kelahiran 31 Desember 1974 itu menyesalkan sikap Edy Rahmayadi terhadapnya.

Sebab, dia menilai yang dilakukan oleh Edy tidak mencerminkan seorang pemimpin.

"Dia gubernur, janganlah seperti itu. Baru kali ini lihat pemimpin, orang tidak tepuk tangan saat dia berbicara, dia marah," kesal Coki.

5. Tanggapan Edy Rahmayadi

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi hanya memberikan klarifikasi singkat atas tindakannya menjewer Coki.

"Itu tanda sayang namanya," ujar Edy seusai acara penyerahan sertifikat tanah untuk rakyat Sumut oleh Kementerian ART di rumah dinas gubernur Jalan Jenderal Sudirman Medan, kemarin.

6. Coki Mengancam Lapor Polisi

Atas kejadian itu, Coki berencana melaporkan Edy Rahmayadi ke Polda Sumut.

Dia akan melaporkan Edy lantaran merasa dipermalukan di depan orang banyak.

"Dalam Minggu ini, akan saya laporkan ke Polda. Itu mempermalukan saya, memaki saya di depan umum, dengan menjewer di depan umum. Saya bukan anak-anak lagi, kok," kata Coki. (mcr22/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Finta Rahyuni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler