jpnn.com, JAKARTA - Beredar video aksi Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar menghajar anak buahnya, yang belakangan diketahui bernama Brigadir Sony Limbong.
Berikut ini sejumlah fakta terkait insiden yang terjadi pada 21 Oktober 2021 itu.
BACA JUGA: Kapolres Nunukan Pengin Memutasi Brigadir Sony, Malah Kehilangan Jabatan
1.Tendangan Kapolres Nunukan di dekat tumpeng
Video berdurasi 43 detik tersebut memperlihatkan seorang berseragam Polri belakangan diketahui bernama Sony Limbong, hendak memantu seorang perempuan menggeser meja yang di atasnya terdapat tumpeng.
BACA JUGA: Kapolres Nunukan Keluarkan TR Usai Hajar Anak Buah, Langsung Dibatalkan Kapolda
Tampak pria lain yang juga berseragam Polri, yang belakangan diketahui adalah Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar tiba-tiba bergegas mendekati Sny Limbong.
Kapolres Nunukan melakukan tendangan keras, disusul pukulan ke arah anak buahnya itu. Saat Sony tersungkur, kembali dia mendapat tendangan dari atasannya itu.
BACA JUGA: Kapolres Nunukan Hajar Anak Buah, Briptu Khairul Tewas Ditembak Polisi, Ada Apa Ini?
2. Motif Kapolres Nunukan menghajar anak buahnya
Kabid Humas Polda Kalimantan Utara (Kaltara) Kombes Budi Rachmat menjelaskan pemicu Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar melakukan penganiayaan terhadap Brigadir Sony Limbong.
Kombes Budi menyebutkan Brigadir Sony bertugas di TIK Polres Nunukan dinilai tidak melaksanakan tugas dengan baik. Saat terjadi gangguan jaringan zoom meeting, Brigadir Sony tidak ada.
Pada hari kejadian Kapolres Nunukan tengah mengikuti kegiatan acara puncak Hari Kesatuan Gerak Bhayangkari (HKGB) secara zoom meeting dengan Mabes Polri dan Polda Kaltara.
"Saat gangguan jaringan zoom meeting yang bersangkutan (Brigadir SL) tidak ada. Ditelepon tidak diangkat," ungkap Kombes Budi
3. Rekaman video diviralkan Brigadir Sony Limbong
Video yang memperlihatkan aksi Kapolres Nunukan melakukan penganiayaan diviralkan leh Brigadir Sony.
"Rekaman video tersebut diviralkan oleh SL yang dipukul Kapolres, dikirim ke group TIK Polda Kaltara dan group letting bintara," ujar Kombes Budi.
Polda Kaltara juga memproses Brigadir Sony atas pelanggaran kode etik yang dilakukannya.
"Iya diproses berikutnya, secara kode etik," ujar Budi.
4. Kapolres Nunukan gagal memutasi Brigadir Sony
Kapolres NunukanAKBP Syaiful Anwar sempat mengeluarkan telegram untuk memutasi Brigadir Soy yang dia hajar.
Telegram itu diterbitkan Kapolres Nunukan tidak lama setelah dirinya memukul dan menendang anak buahnya.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat mengatakan kini telegram yang diterbitkan Kapolres Nunukan yang isinya memutasi anggota Polri itu telah dibatalkan.
“TR mutasi yang dikeluarkan Kapolres Nunukan dibatalkan,” kata Kombes Budi kepada wartawan, Senin (25/10).
Hal yang sama juga dikatakan Kabid Propam Polda Kaltara Kombes Dearystone Supit.
“Perintah Kapolda, Kabid Propam proses tuntas. Kemudian Karo SDM nonaktifkan yang bersangkutan dan TR mutasi yang dikeluarkan dibatalkan,” tegas Kabid Propam Polda Kaltara.
5. AKBP Syaiful Anwar dinonaktifkan
Kapolda Kaltara Irjen Bambang Kristiyono telah menonaktifkan AKBP Syaiful Anwar dari jabatannya sebagai Kapolres Nunukan.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat mengatakan pada hari ini juga Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar dinonaktifkan dari jabatannya. “Sudah dinonaktifkan pukul 14.00 tadi,” kata Kombes Budi kepada JPNN.com, Selasa (26/10).
Kapolda Kaltara Irjen Pol Bambang Kristiyono menunjuk AKBP Ricky Hadiyanto yang menjabat sebagai Kasubbidpaminal Bidpropam Polda Kaltara sebagai pelaksana tugas (Plt) Kapolres Nunukan.
6. Brigadir Sony Limbong meminta maaf
Brigadir Sony Limbong meminta maaf atas viralnya video penganiayaan yang dilakukan Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar terhadap dirinya.
Brigadir Sony menyampaikan permohonan maafnya melalui video yang kini beredar luas.
"Selamat malam komandan, senior, dan rekan-rekan. Terkhusus untuk Kapolres Nunukan AKBP Syaiful Anwar, saya memohon maaf atas video yang beredar di media sosial,” kata Brigadir Sony dalam video yang berdurasi 58 detik itu.
Brigadir Sony mengaku ketika mengunggah video penganiayaan AKBP Syaiful Anwar tak berpikir jernih dan kini dia menyesal.
Dia juga mengakui pemukulan itu terjadi dikarenakan dia tak melaksanakan perintah pimpinan dengan baik.
"Saya membenarkan bahwa tidak melaksanakan perintah pimpinan. Setelah kejadian tersebut saya langsung menghadap Bapak Kapolres Nunukan untuk menyelesaikan masalah tersebut secara kekeluargaan," kata Brigadir Sony.
Dia mengatakan bahwa permohonan maafnya itu merupakan inisiatif sendiri dan tak ada pihak yang memaksanya. (sam/antara/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Soetomo