jpnn.com - Penurunan berat badan mungkin menjadi kebanggaan tersendiri bagi mereka yang sedang diet. Satu atau dua kilogram, mungkin itu yang Anda harapkan. Namun, bila berat badan turun drastis lebih dari itu, kondisi tersebut wajib diwaspadai.
Pasalnya, penyebabnya bisa merupakan penyakit yang butuh penanganan medis.
BACA JUGA: Berat Badan Naik 4 Kg, Via Vallen Bilang Begini
Faktanya, dr. Sara Elise Wijono, MRes, dari KlikDokter mengatakan bahwa penurunan berat badan sebanyak lima persen (dari bobot tubuh) dalam jangka waktu enam bulan adalah tanda dari adanya suatu gangguan kesehatan.
Gangguan kesehatan penyebab berat badan turun drastis
BACA JUGA: Rehabilitasi Bikin Berat Badan Jefri Nichol Naik 13 Kilogram
Berikut adalah beberapa gangguan kesehatan yang bisa menyebabkan berat badan turun drastis:
1. Diabetes
BACA JUGA: Berhasil Naikkan Berat Badan, Jessica Mila: Gak Bisa Makan Sembarangan
Selain menyebabkan kenaikan gula darah, diabetes juga bisa menurunkan berat badan secara drastis meski Anda sedang tidak melakukan program diet.
“Penderita diabetes tipe 1 biasanya akan mengalami penurunan berat badan secara drastis. Hal ini dikarenakan sistem kekebalan tubuh akan menyerang sel di dalam pankreas, yang merupakan wadah untuk membuat insulin,” kata dr. Sara.
“Tanpa adanya insulin yang cukup, tubuh tidak akan menggunakan laktosa (gula darah) untuk menghasilkan energi, sehingga kadarnya di dalam darah menjadi tinggi,” sambungnya.
Ginjal akan menghilangkan laktosa yang tidak terpakai melalui urine, dan gula darah yang keluar melalui urine akan berperan sebagai penghilang kalori dalam tubuh. Dampaknya, berat badan akan menurun seiring berjalannya waktu.
2. Kanker
Adanya sel kanker yang tumbuh di dalam tubuh dapat menimbulkan proses peradangan yang mendorong terjadinya pengecilan otot dan mengganggu hormon yang mengatur nafsu makan.
Oleh karenanya, tubuh jadi merasakan sakit, lemas dan tidak bersemangat, serta keinginan untuk makan jadi berkurang. Alhasil, berat badan bisa turun secara signifikan.
Tidak hanya itu, saat Anda beristirahat, kanker juga membuat pembakaran energi dan lemak semakin meningkat. Karena itu, umumnya penderita kanker akan mengalami penurunan berat badan setiap harinya.
3. Hipertiroidisme
Hipertiroidisme terjadi saat kelenjar tiroid terlalu aktif. Salah satu hal yang bisa terjadi akibat kondisi ini adalah proses pembakaran kalori yang berlangsung lebih cepat.
Maka dari itu, orang-orang yang mengalami hipertiroidisme bisa mengalami penurnan berat badan secara drastis meski tidak sedang dalam program diet.
4. Penyakit saluran cerna
Beberapa gangguan pada saluran cerna juga bisa menyebabkan berat badan turun drastis.
“Gangguan pada saluran cerna yang dimaksud misalnya penyakit radang usus dan pankreatitis yang menyebabkan kerusakan permanen dalam organ pankreas,” tutur dr. Sara.
5. Tuberkulosis
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis dan dapat menular melalui udara. Gejala yang ditimbulkan berupa batuk keras yang tak kunjung sembuh (lebih dari 3 minggu), batuk darah, dada nyeri, demam, dan mudah lelah. Selain itu, orang yang mengalami tuberkulosis juga bisa mengalami penurunan bobot tubuh tanpa sebab yang jelas.
6. Depresi berat
Seseorang yang mengalami depresi berat bisa mengalami penurunan berat badan secara drastis. Pasalnya, depresi bisa memengaruhi bagian otak yang berfungsi dalam mengendalikan nafsu makan. Karena itu, depresi bisa membuat nafsu makan berkurang, sehingga berat badan bisa menyusut dengan cepat.
Meski penurunan berat badan bisa menjadi kabar baik, tetapi bila turun secara drastis meski tidak sedang diet, disertai keluhan sakit kepala, badan lemas, gangguan saluran cerna, batuk dan demam, sebaiknya segera membuat janji temu dengan dokter. Semakin cepat penyebabnya terdeteksi dan diobati, maka kondisi tersebut bisa segera diatasi atau dikendalikan sebelum menimbulkan komplikasi yang lebih lanjut.(NB/RN/klikdokter)
Redaktur & Reporter : Yessy