jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Honorer Banten Bersatu Martin Alkosim mengungkapkan, aksi demo besar-besaran yang rencananya digelar Kamis (28/3) di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Banten akhirnya dibatalkan.
Itu setelah ada kesepakatan antara Kadisdikbud Banten dengan enam guru honorer, dan PGRI.
BACA JUGA: ICW: Angkat Honorer K2 Tanpa Tes Mengganggu Reformasi Birokrasi
"Kami tidak jadi demo karena semua sudah sepakat. SK enam guru honorer tidak dicabut dan hanya skorsing," kata Martin kepada JPNN, Rabu (27/3).
Walaupun tuntutan Martin dan kawan-kawannya agar enam guru honorer itu langsung dipekerjakan paling lambat 1 April tidak dipenuhi, tapi mereka tidak melanjutkan aksi. Lantaran enam guru yang jadi korban Disdikbud Banten sudah legowo menerima keputusan itu.
BACA JUGA: Silatnas Diundur Agar Honorer K2 Punya Waktu Kumpulkan Ongkos
"Enam guru ini legowo menerima skorsing. Mereka nanti bekerja 2 Mei dan SK nya tidak dicabut. Artinya masa kerjanya tidak terputus," terangnya.
Keputusan Disdikbud ini diperkuat lewat surat pernyataan yang dibuat kepala dinas. "Ini kami sedang rapat dan menunggu surat Kadisdikbud," ucapnya.
BACA JUGA: Sikap Honorer K2 Terbelah terkait Silatnas, Bau Politik Makin Tajam
Sebelumnya, Martin mengungkapkan, 100 ribu honorer bakal mengepung Disdikbud Provinsi Banten. 100 ribu honorer ini adalah massa pendukung Prabowo-Sandi.
Aksi ini sebagai bentuk solidaritas pemecatan terhadap enam guru honorer di SMAN 9 Tangerang karena mendukung pasangan capres-cawapres 02 Prabowo-Sandiaga. (esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berita Terbaru terkait Rencana Silatnas Honorer K2
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad