6 Imigran Gelap Ditangkap Polisi

Jumat, 02 Maret 2012 – 03:08 WIB

UJAN MAS - Jajaran Polsek Ujan Mas, Kepahiang mengamankan enam orang imigran gelap yang diduga berasal dari Timur Tengah. Belum diketahui secara pasti asal negara dan identitas keenam pria itu karena tak memiliki kartu identitas diri serta tak bisa berkomunikasi selain menggunakan bahasa Persia. Setelah beberapa saat diamankan, sekitar pukul 21.30 WIB, keenam imigran gelap itu diserahkan ke Polda Bengkulu.
 
Penangkapan terhadap enam imigran gelap berlangsung sekitar pukul 18.00 WIB. Berawal saat Polsek Ujan Mas tengah menggelar razia kendaraan bermotor. Saat itu, melintaslah sebuah mobil Daihatsu Xenia BM 12xx KQ dari arah Curup hendak ke Kota Bengkulu. Saat diberhentikan, petugas menjadi curiga melihat penumpang mobil, ada 6 pria asing .
 
Seketika seluruh penumpang warga asing tersebut, diperintahkan untuk keluar dan menjalani pemeriksaan. Saat diperiksa ternyata mereka tidak mampu menunjukkan identitas maupun pasport. Selanjutnya Polsek Ujan Mas pun menghubungi Polres Kepahiang. Tak berapa lama kemudian, personel Polres Kepahiang datang membantu.

Sayangnya petugas kesulitan berkomunikasi, sebab keenam warga asing ini tidak bisa berbahasa Indonesia atau Inggris. Hanya sopir mobil travel, Ardianto alias Antok (42) yang bisa berbahasa Indonesia. Anehnya Antok mengaku tidak tahu tentang keenam pria itu, karena ia hanya diminta mengantar ke Kota Bengkulu.

Kabag Ops Polres Kepahiang, Kompol Max Mariners, S.Ik membenarkan pihaknya kesulitan menginterogasi ke enam pria yang semuanya berwajah Arab itu. "Tadi malam sudah di ke Polda Bengkulu untuk kemudian diserahkan ke kantor imigrasi. Keenamnya kita amankan, karena tidak bisa menunjukkan paspor dan surat-surat lainnya. Untuk sopirnya sudah kita mintai keterangan. Tapi sopir juga  tidak tahu banyak keperluan imigran itu ke Kota Bengkulu," ujarnya.

Pantauan Rakyat Bengkulu (JPNN Group) tadi malam, di gedung Direktorat Reskrim Polda Bengkulu, keenam imigran tiba dari Kepahiang sekitar pukul 23.00 WIB dengan menggunakan mobil tahanan polisi. Namun sesampainya di Polda, keenam imigran gelap tersebut tidak di diturunkan dari dalam mobil. Hanya terlihat sang sopir, Andianto yang digiring masuk ke ruang pemeriksaan Dit Reskrim untuk dimintai keterangannya. Sedangkan keenam imigran itu rencananya akan diinapkan di Kantor Imigrasi.

Kepada wartawan, Andianto mengaku hanya suruhan David warga Pekan Baru, Riau. Dengan mendapatkan upah Rp 2 juta, dia diminta mengantarkan keenam imigran tersebut dari Pekan Baru ke Kota Bengkulu. "Saya cuma diminta mengantar. Jelasnya di Kota Bengkulu. Tidak tahu alamat persisnya. Katanya (David,red) kalau sudah di Bengkulu langsung diturunkan," terang Andianto pria asal Bukit Tinggi, Sumatera Barat itu. (fiz/ble)   

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tambang Lahan Basah Pejabat Daerah


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler