jpnn.com - Data yang diperoleh dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesda) 2013 menyatakan bahwa penyebab tertinggi dari penyakit jantung koroner adalah penyakit kardiovaskuler atau penyakit jantung. Gaya hidup yang tidak sehat dituding sebagai salah satu penyebabnya.
Salah satu organ tubuh yang paling vital adalah jantung,yang berfungsi sebagai pompa yang menyalurkan darah ke seluruh tubuh.
BACA JUGA: Jantung Sehat Bisa Membantu Menjaga Pikiran
Bila kesehatan jantung terganggu, maka Anda tidak akan mampu beraktivitas secara normal.
Menurut dr. Vito A. Damay Sp.JP M. Kes FIHA FICA, penyakit jantung bisa saja menyerang usia muda. Hal ini disebabkan oleh faktor genetik atau keturunan yang bisa mempercepat proses penyempitan pembuluh darah jantung.
BACA JUGA: Yuk Jaga Kesehatan Jantung dengan Makanan-makanan ini
Selain itu, kondisi kesehatan tertentu seperti kencing manis, kolesterol, tekanan darah tinggi atau kegemukan juga dapat menjadi penyebab penyakit jantung.
Karena itu, di usia yang masih tergolong muda, ada banyak aktivitas yang bisa Anda lakukan untuk membuat jantung sehat dan terhindar dari penyakit berbahaya ini.
Berikut ini gaya hidup sehat yang bisa Anda ikuti untuk menjaga kesehatan jantung:
1. Cukup tidur dan konsumsi air mineral.
Kurang tidur dapat berisiko merusak jantung dan memiliki risiko besar mengalami serangan jantung. Tidurlah sekitar 6–8 jam dalam sehari agar tubuh dapat memulihkan diri.
Selain itu, kekurangan cairan dalam tubuh bisa mengganggu peredaran darah. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu minum air putih sekitar 2–3 liter air setiap hari.
2. Berhenti merokok.
Berdasarkan penelitian, sekitar 20 persen kematian akibat serangan jantung dipicu oleh kebiasaan merokok. Risiko ini tak hanya dialami oleh perokok aktif, namun perokok pasif juga dapat berisiko terkena penyakit jantung akibat dari paparan asap rokok.
Pastikan Anda selalu terhindar dari paparan asap rokok untuk menjaga kesehatan jantung.
3. Kurangi garam dan lemak.
Kandungan garam yang tinggi pada makanan bisa memicu terjadinya tekanan darah tinggi pada seseorang.
Hal ini nantinya juga dapat memengaruhi kinerja jantung. Jadi, kurangi porsi garam dalam makanan Anda untuk mendapatkan jantung sehat.
Tak hanya itu, jumlah lemak dalam tubuh harus dikontrol. Sebab, kelebihan lemak dapat menghambat peredaran darah yang kemudian mengganggu kesehatan jantung.
Sumber lemak baik bisa Anda dapatkan dari konsumsi kacang-kacangan seperti almon dan walnut yang mengandung lemak tak jenuh. Kacang juga dapat membantu Anda mengurangi kadar kolesterol dalam tubuh.
4. Hindari makanan cepat saji dan minuman bersoda.
Makanan cepat saji nyatanya dapat memicu terjadinya serangan jantung sebab banyak mengandung garam, bahan pengawet, gula, bahan perasa dan lemak jenuh.
Selain itu, berdasarkan penelitian dan studi dari dokter ahli kesehatan di Amerika, minuman bersoda yang mengandung pemanis buatan bisa mengakibatkan seseorang terserang penyakit jantung koroner.
5. Kelola stres.
Setiap orang pasti memiliki masalah kehidupan yang dapat menyebabkan stres hingga berlanjut menjadi darah tinggi. Kondisi ini bisa memicu seseorang terkena penyakit jantung. Meski begitu, ada beragam cara yang bisa Anda lakukan untuk mengelola stres.
Anda bisa mengambil cuti beberapa hari untuk berlibur atau sekadar mengikuti kursus sesuai dengan hobi. Dengan begitu, perasaan Anda akan senantiasa bahagia dan jantung pun sehat.
6. Olahraga secara teratur.
Menurut American Heart Association, jenis olahraga yang bisa menurunkan risiko penyakit jantung koroner adalah jalan kaki, joging, bersepeda, dan berenang.
Mulailah dengan olahraga ringan seperti berjalan kaki. Jika diperlukan, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter tentang olahraga yang paling cocok. Sesibuk apa pun, luangkan waktu sekitar 10–15 menit untuk melakukan latihan otot atau peregangan di tempat kerja. Ulangi hingga 2–3 kali dalam sehari.
Demikianlah pola gaya hidup sehat yang bisa Anda ikuti untuk mendapatkan jantung sehat. Meski Anda sehat dan masih berusia muda, tak ada salahnya untuk melakukan pemeriksaan kesehatan jantung. Sehingga, kelainan jantung bisa terdeteksi sejak dini dan mendapatkan penanganan tepat.(RH)
Redaktur & Reporter : Yessy