jpnn.com, JAKARTA - PSSI menyelesaikan proses AFC Club Licensing Cycle 2020 melalui rapat yang digelar pada Kamis (19/11/2020) di Hotel Harris FX, Jakarta.
Hasilnya, PSSI memutuskan hanya enam klub di Indonesia yang dinyatakan profesional sesuai dengan persyaratan dari AFC.
BACA JUGA: Buru Perampok Toko Emas, Polisi Bakal Kuras Sebuah Rawa di Desa Ujong Kalak
Klub tersebut antara lain Bali United, Persipura Jayapura, Bhayangkara FC, Borneo FC Samarinda, Persib Bandung, serta Arema FC.
Keenamnya dinilai memenuhi AFC Club Licensing Cycle yang merupakan proses standarisasi dan verifikasi kualitas manajemen klub sepak bola profesional.
BACA JUGA: Kesal, Pemuda Ini Tebas Tangan Bule Australia
Pelaksana tugas (Plt) Sekjen PSSI Yunus Nusi menyebut pandemi Covid-19 bukan alasan mandeknya proses penilaian lisensi klub.
PSSI melalui Club Licensing Department memang bertujuan mendorong agar klub-klub di Indonesia bisa memenuhi prasyarat dari AFC tersebut.
BACA JUGA: Tak Dapat Lisensi Pro, Tiga Klub Ini Ajukan Banding
Rencananya, PSSI juga akan menerapkan lisensi standar nasional untuk klub di Indonesia.
"PSSI juga sedang menyiapkan National Club Licensing untuk diterapkan di Liga 1 dan Liga 2," kata Yunus Nusi.
Dia berharap ke depannya akan semakin banyak klub profesional di tanah air yang bisa membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia sudah berada dalam jalur yang tepat menuju industri sepak bola.
"Karena semakin banyak klub profesional di Indonesia, semakin maju dan jaya sepakbola Indonesia," terang Yunus.
Penilaian ini akan dilakukan secara rutin setiap tahun untuk dilaporkan kepada AFC. Dalam rapat penentuan AFC Club Licensing Cycle 2020 tersebut, dihadiri seluruh anggota Club Licensing Committee.
Mereka ialah Timmy Setiawan sebagai Ketua, dengan anggota Danurwindo, Yakub Adi, Asep Saputra dan Alexander Tjahyadi.
BACA JUGA: Kesal, Pemuda Ini Tebas Tangan Bule Australia
Selain itu juga ada Manajer Club Licensing PSSI, Putri Aprillia Utomo serta Surya Binanga serta Moh Randi sebagai anggota. hadir juga Head of Legal PSSI, Lexyndo Hakim. (dkk/jpnn)
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad