jpnn.com, JAKARTA - SALAH satu hal yang bisa membuat pria atau suami bahagia adalah bisa membuat istrinya merasa bahagia dan puas di atas ranjang.
Namun, salah satu yang menjadi ketakutan banyak pria adalah masalah loyo di ranjang.
BACA JUGA: Saran Dokter Boyke Buat Para Pria Loyo, Jangan Lakukan Ini!
Pria loyo di ranjang tentu saja bisa menimbulkan masalah besar bagi kehidupan asmaranya.
Karena jika tidak segera diatasi, maka masalah loyo ini bisa mengakibatkan istri mencari yang lain, dalam kondisi parah.
BACA JUGA: 4 Manfaat Ajaib Wortel, Bisa Atasi Masalah Anu Suami yang Loyo
Nah, ternyata ada beberapa kondisi kesehatan yang bisa mengakibatkan pria loyo di ranjang.
Apa saja itu? Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Thehealthsite.
BACA JUGA: 4 Manfaat Minum Kopi Campur Madu, Suami Tak Lagi Loyo di Ranjang
1. Diabetes
Kondisi ini memengaruhi hampir semua organ vital lainnya dan bisa mengurangi kemampuan seksual pria juga.
Faktanya, diabetes menyebabkan disfungsi seksual baik pada pria maupun wanita.
Berbicara tentang DE atau masalah loyo ini, diabetes memengaruhi pembuluh darah dan suplai darah ke berbagai bagian tubuh, termasuk anu pria.
Kurangnya suplai darah membuat organ sulit untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi atau tegang terlalu lama.
Jadi, menjaga kadar gula darah Anda tetap terkendali sangat penting dalam membantu seseorang mengurangi risiko DE.
Faktanya, penelitian menunjukkan diabetes mellitus merupakan faktor risiko utama DE.
Namun, mengonsumsi bit dan makanan penambah libido lainnya bisa membantu mencegah DE.
2. Obesitas
Obesitas bisa membuat kehidupan seksual Anda menderita. Ini bukan hanya tentang keterbatasan fisik yang Anda hadapi karena lemak perut dan kelelahan, tetapi penyempitan pembuluh darah karena timbunan lemak menempatkan kamu pada risiko penyakit kardiovaskular.
Obesitas menghambat sirkulasi darah dan memengaruhi arteri anu, di mana suplai dan sirkulasi darah berkurang secara drastis.
Singkatnya, itu membatasi ereksi dan bisa menyebabkan DE. Studi menunjukkan kebanyakan pria yang menderita DE karena obesitas bisa membalikkan kondisi dalam waktu dua tahun setelah melakukan perubahan gaya hidup korektif dan olahraga.
3. Penyakit jantung
Penyakit jantung dan DE saling terkait. Jika sirkulasi darah terganggu karena masalah kardiovaskular atau jika Anda memiliki arteri dan pembuluh darah yang menyempit karena timbunan lemak atau plak, itu pasti akan membuat kinerja kamu di tempat tidur menurun.
Kurangnya suplai darah yang tepat di anu akan membuat DE tak terhindarkan.
Namun, jika Anda menderita DE dan bukan penyakit kardiovaskular, kemungkinan Anda menderita hal yang sama juga tinggi.
Studi menunjukkan jika DE mulai mengganggu Anda, kamu mungkin juga menjadi mangsa penyakit kardiovaskular dalam rentang waktu dua hingga tiga tahun.
4. Hipertensi
Setiap kondisi yang mengganggu sirkulasi darah membuat Anda rentan terhadap DE dan hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah salah satunya.
Karena hipertensi menyempitkan pembuluh darah dan membatasi kelancaran aliran darah, terutama ke anu.
Sebaliknya, menderita DE bisa membuat seseorang rentan terkena hipertensi.
Hal ini menunjukkan DE dan hipertensi juga berkaitan erat karena kedua kondisi tersebut muncul karena adanya masalah pada sistem vaskular. Selain DE, hipertensi juga memengaruhi otak Anda.
5. Kolesterol tinggi
Jika kita mengatakan, penyakit jantung dan disfungsi ereksi saling terkait, ini sendiri berarti masalah kolesterol juga berada di bawah spektrum ini.
Deposit kolesterol tinggi di arteri yang menimbulkan berbagai kondisi kardiovaskular juga bisa memengaruhi timbulnya disfungsi ereksi.
6. Penyakit parkinson
Parkinson adalah penyakit neurodegeneratif yang memengaruhi gerakan motorik dan sampai batas tertentu, bahkan fungsi kognitif.
Ini juga dikenal sebagai penyakit orang tua. Tentu saja, jika seseorang menderita penyakit ini pada usia lanjut dan membutuhkan bantuan hanya untuk mengatur aktivitas sehari-hari, maka DE tidak terlalu menjadi perhatiannya.
Namun ingat, disfungsi ereksi karena Parkinson adalah suatu kemungkinan.
Jika seseorang menderita DE di awal kehidupannya, hal itu juga bisa menjadi tahap awal untuk penyakit Parkinson di masa depan.
Selain faktor usia, depresi juga bisa menjadi faktor risiko penyakit Parkinson.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany